Xi Jinping Siap Bekerjasama dengan Kim Jong-un untuk Perdamaian Dunia

Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Beijing bersedia bekerja sama dengan Pyongyang untuk perdamaian dunia, kata media pemerintah Korea Utara pada Sabtu (26 November).

oleh Hariz Barak diperbarui 26 Nov 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 26 Nov 2022, 21:01 WIB
Xi Jinping dan Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Presiden China Xi Jinping berbincang sambil berjalan di sela pertemuan di Dalian, Selasa (8/5). Ini adalah kunjungan kedua Kim ke China dalam dua bulan terakhir. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong Un bahwa Beijing bersedia bekerja sama dengan Pyongyang untuk perdamaian dunia, kata media pemerintah Korea Utara pada Sabtu (26 November).

Pesan dari Xi datang beberapa hari setelah Korea Utara menembakkan rudal balistik antarbenua dalam salah satu uji cobanya yang paling kuat, menyatakan akan memenuhi ancaman nuklir AS yang dirasakan dengan nukesnya sendiri.

Korea Utara telah melakukan serangan kilat peluncuran rudal yang memecahkan rekordalam beberapa pekan terakhir dan kekhawatiran telah berkembang bahwa mereka sedang membangun uji coba nuklir ketujuh, yang pertama sejak 2017.

Dalam pesannya kepada Kim, Xi mengatakan Beijing siap bekerja sama dengan Korea Utara untuk "perdamaian, stabilitas, pembangunan, dan kemakmuran kawasan dan dunia", demikian yang dilaporkan Korean Central News Agency (KCNA) resmi Pyongyang, dikutip dari Channelnewsasia, Sabtu (26/11/2022).

Xi mengatakan dia bersedia berkolaborasi dengan Pyongyang karena "perubahan di dunia, waktu, dan sejarah terjadi dengan cara yang belum pernah terjadi sebelumnya", kata KCNA, mengutip dari pesan yang dikatakannya diterima sebagai tanggapan atas ucapan selamat dari Kim setelah Kongres Partai Komunis China bulan lalu memberi Xi masa jabatan ketiga.

 

China Tak Ingin Eskalasi di Korea Utara

Xi Jinping dan Kim Jong-un
Presiden China Xi Jinping dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un berjalan sambil berbincang di pantai Dalian, Selasa (8/5). kunjungan kedua Kim ke China terjadi sebelum pertemuannya dengan Donald Trump. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Beberapa hari sebelum peluncuran ICBM Korea Utara, Xi bertemu di sela-sela KTT Kelompok 20 di Balidengan Presiden AS Joe Biden, yang menyuarakan keyakinan bahwa Beijing tidak ingin melihat eskalasi lebih lanjut oleh Pyongyang.

Washington mengatakan pihaknya ingin China,sekutu terpenting Pyongyang dan dermawan ekonomi, menggunakan pengaruhnya untuk membantu mengendalikan Korea Utara.

Peluncuran rudal 18 November tampaknya menjadi ICBM terbaru Pyongyang dengan jangkauan potensial untuk menghantam daratan AS.

 

Memantik Kewaspadaan Dewan Keamanan PBB

Xi Jinping dan Kim Jong-un
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un bertemu dengan Presiden China Xi Jinping di Dalian, Selasa (8/5). Kunjungan ini dilakukan di tengah perbaikan keadaan di semenanjung Korea. (Korean Central News Agency/Korea News Service via AP)

Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan terbuka atas peluncuran tersebut, dengan Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan India di antara 14 negara untuk "mengutuk keras" tindakan Pyongyang.

Tetapi seorang diplomat Barat mengatakan kepada AFP bahwa China dan Rusia telah memilih untuk tidak memasukkan nama mereka ke dalam pernyataan hari Senin.

Awal bulan ini, Amerika Serikat menuduh Beijing dan Moskow melindungi Pyongyang dari hukuman lebih lanjut.

Pada bulan Mei, China dan Rusia memveto upaya yang dipimpin AS untuk memperketat sanksi terhadap Korea Utara sebagai tanggapan atas peluncuran sebelumnya.

Pyongyang sudah berada di bawah beberapa set sanksi internasional atas program nuklir dan rudal balistiknya, dan China menyumbang lebih dari 90 persen dari perdagangan bilateral negara miskin itu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya