Liputan6.com, London - Pangeran Harry belum berhenti membombardir keluarga kerajaan Inggris dengan narasi-narasi yang menyudutkan mereka. Menjelang rilis resmi autobiografinya yang kontroversial, "Spare", ia pun muncul dalam wawancara bersama ITV.
Salah satu isu yang menjadi sorotan Pangeran Harry dalam wawancara itu adalah sikap Istana Buckingham yang bergeming ketika istrinya, Meghan Markle, mendapat "serangan" dari Jeremy Clarkson. Lewat tulisan kolom yang dipublikasikan The Sun pada Desember 2022, Clarkson menulis dia memimpikan hari di mana Meghan Markle "berparade telanjang di jalan-jalan di setiap kota di Inggris, sementara kerumunan meneriakinya "Memalukan!" dan melempar kotoran kepadanya".
Baca Juga
Pangeran Harry menggambarkan tulisan Clarkson itu "mengerikan dan menyakitkan serta kejam terhadap istri saya".
Advertisement
"Dunia meminta komentar dari kerajaan. Tapi kesunyian memekakkan telinga," ujar Pangeran Harry seperti dikutip dari BBC, Senin (9/1/2023).
Tulisan kolom Clarkson sendiri merupakan respons atas dirilisnya serial dokumenter "Harry & Meghan" yang diproduksi Netflix.
Bungkamnya keluarga kerajaan Inggris terkait peristiwa itu kemudian dibandingkan oleh Pangeran Harry dengan respons cepat Istana Buckingham terkait dugaan tindakan rasis yang dialami oleh salah satu tamu istana. Peristiwa itu tepatnya dialami oleh Ngozi Fulani yang menjadi tamu dalam sebuah acara yang diselenggarakan oleh Ratu Camilla.
Oleh Lady Susan Hussey, Ngozi Fulani berulang kali ditanyakan tentang asalnya, hingga membuat dia tersinggung.
Insiden itu sudah berakhir damai, dengan pengunduran diri Lady Hussey berikut permintaan maaf langsung kepada Ngozi Fulani. Pihak istana menegaskan bahwa tindakan Lady Hussey tidak dapat diterima dan sangat disesalkan.
Dalam wawancaranya, Pangeran Harry membela Lady Hussey dengan mengatakan, "Dia tidak bermaksud jahat sama sekali."
Tidak Mencap Keluarga Kerajaan Inggris Rasis
Ketika wawancara menyinggung dugaan tindakan rasis yang dialamatkan kepada putranya, Archie Harrison Mountbatten-Windsor, Pangeran Harry mengatakan peristiwa tersebut lebih kepada "bias bawah sadar" ketimbang rasis. Hal ini bermula dari seorang anggota keluarga kerajaan, yang tidak disebutkan namanya, mempertanyakan tentang warna kulit Archie.
"Saya tidak akan (melihatnya sebagai tindakan rasis) karena saya tidak tinggal dalam keluarga yang semacam itu," kata Pangeran Harry.
Putra bungsu Raja Charles III dan mendiang Putri Diana itu juga membantah bahwa dia menuduh anggota keluarga kerajaan rasis dalam wawancaranya dengan Oprah Winfrey.
"Pers Inggris yang menyebutnya demikian," tegas Pangeran Harry.
Advertisement
Digambarkan Sebagai Anak Baru
Klaim lain yang turut diungkapkan Pangeran Harry dalam wawancaranya dengan ITV adalah bagaimana dia dan Meghan Markle digambarkan sebagai "anak baru di blok" yang mengancam akan "mencuri pusat perhatian" dari bangsawan lain.
Terkait hubungannya dengan Pangeran William dan Putri Catherine, Pangeran Harry mengatakan, "Saya selalu berharap kami berempat akan maju bersama-sama... Namun, dengan sangat cepat yang terjadi adalah Meghan versus Kate."
Dalam wawancara yang berlangsung selama 95 menit tersebut, Pangeran Harry juga mengenang hari-hari ketika dia menjadi "roda ketiga" dalam acara-acara resmi, namun dia menggarisbawahi hubungan yang sangat hangat dengan Pangeran William dan Putri Catherine kala itu.
Pangeran Harry mengatakan dia membayangkan kehangatan itu akan berlanjut ketika dia menemukan pasangan, menggenapkan jumlah mereka. Faktanya, sebut Pangeran Harry, tidak demikian.
Menurut Pangeran Harry, stereotipe tentang Meghan Markle sebagai "artis Amerika Serikat, bercerai, dan biracial" dipertajam oleh narasi pers yang memusuhi. Dan stereotipe tersebut kemudian diklaimnya sebagai penghalang bagi Pangeran William dan Putri Catherine untuk menyambut Meghan Markle sebagai keluarga baru.
Pangeran Harry mengatakan bahwa meskipun Pangeran William tidak pernah mencoba menghalangi dia menikahi Meghan Markle, namun sang kakak "mengungkapkan sejumlah kekhawatiran" dan memperingatkannya, "Ini akan menjadi sangat sulit untukmu".
"Saya sampai hari ini tidak benar-benar mengerti bagian mana... yang dia bicarakan. Tapi mungkin, Anda tahu, mungkin dia meramalkan seperti apa reaksi pers Inggris nantinya," ungkap Pangeran Harry.
Ingin Berdamai dengan Ayah dan Kakak
Pangeran Harry mengaku punya harapan bahwa suatu hari nanti dia bisa berdamai dengan ayah dan kakak satu-satunya.
"Memaafkan adalah 100% kemungkinan, karena saya ingin ayah saya kembali. Saya ingin saudara laki-laki saya kembali," katanya. "Saat ini, saya tidak mengenali mereka, sama seperti mereka mungkin tidak mengenali saya."
Dia menyalahkan pers, menyebut mereka sebagai "antagonis", yang "ingin menciptakan konflik sebanyak mungkin".
Wawancara ITV adalah yang pertama dari empat wawancara yang akan ditayangkan dalam beberapa hari mendatang untuk mempromosikan autobiografi "Spare". Baik Istana Kensington maupun Istana Buckingham sama-sama mengatakan tidak akan mengomentari isi buku tersebut.
Advertisement