Liputan6.com, Moskow - Rusia membatalkan jadwal pertukaran tawanan perang pada menit terakhir, kata badan Ukraina yang berurusan dengan tahanan, Sabtu (14/1).
"Pertukaran tahanan lainnya direncanakan hari ini dengan pihak Rusia," kata Markas Koordinasi untuk Perlakuan Tahanan Perang di aplikasi Telegram.
Baca Juga
"Namun, itu dibatalkan pada saat-saat terakhir atas inisiatif pihak Rusia," dikutip dari Channel News Asia, Minggu (15/1/2023).
Advertisement
Kantor Komisaris Hak Asasi Manusia Rusia Tatyana Moskalkova tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Rusia dan Ukraina telah melakukan banyak pertukaran tahanan -- terakhir pada 8 Januari -- masing-masing berjumlah ratusan tawanan selama perang, yang sekarang memasuki bulan ke-11.
Pada Sabtu (14/1) Moskalkova mengatakan di aplikasi perpesanan Telegramnya bahwa tentara Rusia diduga telah melaporkan pemerasan saat ditahan di Ukraina.
Tidak ada tanggapan langsung dari Ukraina terhadap tuduhan tersebut. Reuters tidak dapat memverifikasi laporan Moskalkova secara independen.
Inggris Akan Kirim Tank Tempur Canggih ke Ukraina Lawan Rusia
Sementara itu, Perdana Menteri Rishi Sunak mengindikasikan bahwa Inggris akan mengirim beberapa tank tempur utamanya ke Ukraina.
Tak hanya itu, Inggris juga akan memberi dukungan artileri tambahan usai melakukan sambungan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Dari laporan media Inggris, negara tersebut akan mengirim tank Challenger 2 untuk membantu Ukraina melawan pasukan Rusia setiap hari melakukan penyerangan.
Dikutip dari laman NST.com.my, Minggu (15/1/2023), Downing Street No 10 mengatakan bahwa Inggris akan mengoordinasikan dukungannya bersama sekutu, setelah Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat mengindikasikan pekan lalu bahwa akan menyediakan kendaraan lapis baja ke Ukraina.
"Perdana Menteri menyampaikan ambisi Inggris untuk mengintensifkan dukungan kami ke Ukraina, termasuk melalui penyediaan tank Challenger 2 dan sistem artileri tambahan," kata juru bicara Sunak.
"Mereka sepakat tentang perlunya memanfaatkan momen ini dengan percepatan militer global dan dukungan diplomatik ke Ukraina."
Tank Tempur
Challenger 2 adalah tank tempur yang dirancang untuk menyerang tank lain, dan telah beroperasi dengan Angkatan Darat Inggris sejak tahun 1994.
Tank ini pernah dikerahkan di Bosnia dan Herzegovina, Kosovo dan Irak.
"Perdana Menteri Sunak dan Presiden Zelensky menyambut baik komitmen internasional lainnya dalam hal ini, termasuk tawaran Polandia untuk menyediakan kompi tank Leopard," kata juru bicara Sunak.
Andriy Yermak, kepala staf presiden Ukraina, berterima kasih kepada Inggris atas paket pertahanan barunya.
"Ini merupakan kontribusi penting untuk mempertahankan kebebasan dan demokrasi di Eropa. Kami berterima kasih kepada Rishi Sunak dan rakyat (Inggris) atas bantuannya," tulisnya di Twitter.
Advertisement
Rusia Klaim Rebut Kota Soledar, Ukraina Membantahnya
Rusia mengaku pasukannya berhasil menguasai Kota Soledar di Ukraina, yang menjadi rumah bagi tambang garam terbesar di Eropa, setelah pertempuran sengit selama berminggu-minggu. Klaim tersebut dibantah Ukraina yang mengatakan bahwa pasukannya masih berjuang di kota itu.
Klaim kemenangan atas Kota Soledar disampaikan Kementerian Pertahanan Rusia pada Jumat (14/1/2023). Mereka mengatakan, Rusia menguasai Soledar pada Kamis malam.
Kemhan Rusia menilai bahwa perebutan Soledar penting bagi kelanjutan kesuksesan operasi ofensif di wilayah Donetsk.
"Menetapkan kendali atas Soledar memungkinkan untuk memutus rute pasokan pasukan Ukraina di Bakhmut," ungkap juru bicara Kemhan Rusia Igor Konashenkov seperti dikutip dari CNN, Sabtu (14/1).
Lebih lanjut, Kemhan Rusia menerangkan bahwa perebutan Soledar dimungkinkan karena serangan terhadap musuh yang terus-menerus, termasuk dengan artileri sekelompok pasukan Rusia. Dalam pernyataannya, Kemhan Rusia tidak menyertakan Wagner, kelompok pasukan bayaran yang belum ini telah lebih dulu mengklaim perebutan Soledar.
"Selama tiga hari, lebih dari 700 prajurit Ukraina dan lebih dari 300 unit Angkatan Bersenjata Ukraina dihancurkan di dekat Kota Soledar," ujar Kemhan Rusia.
Ukraina Bantah Perebutan Soledar
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam pidatonya pada Jumat malam menegaskan bahwa pihaknya terus memerangi pasukan Rusia di Kota Soledar.
Sebelumnya, juru bicara militer Sergiy Cherevaty mengatakan pasukan Ukraina telah mengendalikan situasi dalam kondisi sulit.
Pada Jumat pagi, Wakil Menteri Pertahanan Ukraina Hanna Maliar mengakui bahwa pertempuan pada Kamis malam "panas". Lebih lanjut dia mengatakan, "Pasukan Ukraina dengan berani mencoba mempertahankan garis, meskipun Rusia mengklaim telah menguasai wilayah itu."
Bagaimanapun, Maliar tidak menampik bahwa Kota Soledar telah menjadi salah satu medan perang paling berdarah.
"Ini adalah fase perang yang sulit, tetapi kami akan menang. Tidak ada keraguan," ungkap Maliar.
Di lain sisi, kepada Al Jazeera, tentara Ukraina mengungkapkan perkiraan bahwa Soledar akan "segera jatuh".
"Mereka mengatakan hanya ada sedikit tentara Ukraina yang tersisa di Soledar dan ada rencana untuk mengeluarkan sisanya," kata Charles Stratford dari Al Jazeera, yang melaporkan dari pinggiran Bakhmut.
Advertisement