Korea Utara Kecam Veto AS yang Gagalkan Resoluso PBB untuk Gencatan Senjata di Gaza

Seorang pejabat senior Korea Utara mengkritik Amerika Serikat lantaran menghalangi resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 10 Des 2023, 16:02 WIB
Diterbitkan 10 Des 2023, 16:02 WIB
Resolusi DK PBB
AS lebih memilih diplomasinya sendiri, dibandingkan tindakan Dewan Keamanan, untuk memenangkan pembebasan lebih banyak sandera dan menekan Israel agar lebih melindungi warga sipil dalam serangannya di Gaza, yang dilancarkan setelah serangan Hamas yang menurut Israel menewaskan 1.200 orang. Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 17.480 orang tewas dalam serangan Israel. (Yuki IWAMURA/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pejabat senior Korea Utara mengkritik Amerika Serikat lantaran menghalangi resolusi PBB yang menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Korut menyebut bahwa veto tersebut menunjukkan “standar ganda” Washington, kata media pemerintah Korea Utara KCNA pada hari Minggu.

Amerika Serikat memveto resolusi yang menyerukan gencatan senjata dalam perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas di Gaza di Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat.

Resolusi gencatan senjata di PBB gagal disahkan setelah AS memveto usulan tersebut dan Inggris abstain, dikutip dari laman freemalaysiatoday, Minggu (10/12/2023).

“Penyalahgunaan hak veto yang dilakukan AS untuk melindungi sekutunya yang membantai puluhan ribu warga sipil bukan hanya merupakan manifestasi dari standar ganda yang ilegal dan tidak masuk akal, namun juga merupakan puncak kejahatan yang tidak manusiawi,” Kim Son-gyong, wakil Korea Utara.

Kim berargumen bahwa Amerika Serikat melakukan hal yang bertentangan dengan dirinya sendiri dengan membiarkan berlanjutnya pertempuran di Gaza dan mengutuk peluncuran satelit Korea Utara baru-baru ini yang tidak menimbulkan kerugian bagi negara lain.

Penasihat keamanan nasional AS, Korea Selatan dan Jepang bertemu pada hari Sabtu untuk menegaskan kembali tanggapan mereka yang terkoordinasi terhadap ancaman Korea Utara, seiring dengan peringatan Korea Utara bahwa mereka akan mengerahkan lebih banyak satelit mata-mata.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


AS Veto Resolusi Gencatan Senjata DK PBB dan Israel Tingkatkan Serangan

Resolusi DK PBB
Amerika Serikat (AS) memveto resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang menyerukan gencatan senjata segera dalam pertempuran sengit antara Israel dan Hamas di Gaza. (Charly TRIBALLEAU/AFP)

Israel meningkatkan serangannya terhadap militan Hamas di Gaza pada Sabtu 9 Desember 2023, setelah Amerika Serikat memblokir upaya luar biasa PBB untuk menyerukan gencatan senjata dalam perang dua bulan antara Hamas dan Israel.

Hamas dan Otoritas Palestina dengan cepat mengutuk veto AS ketika kementerian kesehatan yang dikelola Hamas menyebutkan jumlah korban tewas terbaru di Gaza mencapai 17.487 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak.

Serangan Israel di kota selatan Khan Yunis menewaskan enam orang, sementara lima lainnya tewas dalam serangan terpisah di Rafah, kata kementerian itu pada Sabtu (9/12) seperti dikuttip dari Channel News Asia (CNA).

Israel telah berjanji untuk membasmi Hamas atas serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober ketika militan menerobos perbatasan militer Gaza untuk membunuh sekitar 1.200 orang dan menyandera, 138 di antaranya masih disandera, menurut hitungan Israel.

Sebagian besar wilayah Gaza telah hancur menjadi puing-puing dan PBB mengatakan sekitar 80 persen penduduknya telah mengungsi, dan dilaporkan terjadi kekurangan makanan, bahan bakar, air dan obat-obatan.

"Dingin sekali, dan tendanya sangat kecil. Yang saya miliki hanyalah pakaian yang saya kenakan, saya masih belum tahu apa langkah selanjutnya," kata Mahmud Abu Rayan, pengungsi dari Beit Lahia di utara.

Resolusi Dewan Keamanan atau DK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera diveto oleh Amerika Serikat pada hari Jumat (8/12).

Utusan AS Robert Wood mengatakan resolusi itu "berbeda dari kenyataan" dan "tidak akan membawa kemajuan di lapangan".

 


Alasan Menlu Israel

Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)
Ilustrasi Bendera Israel dan Yerusalem (AFP)

Menteri Luar Negeri Israel Eli Cohen mengatakan gencatan senjata "akan mencegah keruntuhan organisasi teroris Hamas, yang melakukan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, dan akan memungkinkan mereka untuk terus berkuasa di Jalur Gaza".

Hamas pada hari Sabtu mengecam penolakan AS terhadap upaya gencatan senjata dan menyebutnya sebagai “partisipasi langsung pendudukan dalam membunuh rakyat kami dan melakukan lebih banyak pembantaian dan pembersihan etnis”.

Sementara Perdana Menteri Palestina Mohammed Shtayyeh mengatakan hal itu adalah "aib dan cek kosong yang diberikan kepada negara pendudukan untuk melakukan pembantaian, penghancuran, dan penggusuran".

Veto tersebut dengan cepat dikutuk oleh kelompok-kelompok kemanusiaan, dan Doctors Without Borders (MSF) mengatakan Dewan Keamanan "terlibat dalam pembantaian yang sedang berlangsung".​

Militer Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka telah menyerang 450 sasaran di Gaza selama 24 jam, yang menunjukkan rekaman serangan dari kapal angkatan laut di Mediterania.

Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 40 orang tewas di dekat Kota Gaza di utara, dan puluhan lainnya di Jabalia dan kota utama Khan Younis di selatan.

Infografis Militer Israel Perluas Serangan ke Gaza Selatan
Infografis Militer Israel Perluas Serangan ke Gaza Selatan (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya