Kebakaran Asrama Sekolah di China Tewaskan 13 Anak, Manajer Ditahan Polisi

"Mengerikan sekali, 13 anak dari 13 keluarga, semuanya hilang dalam sekejap (di kebakaran)... jika tidak ada hukuman berat jiwa mereka tidak akan beristirahat dengan tenang," tulis salah satu komentator di situs media sosial Weibo.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 21 Jan 2024, 13:33 WIB
Diterbitkan 21 Jan 2024, 09:45 WIB
Asrama dengan jendela hangus terlihat setelah kebakaran di Sekolah Yingcai di Provinsi Henan, China tengah pada Sabtu, 20 Januari 2024. (Xinhua via AP)
Asrama dengan jendela hangus terlihat setelah kebakaran di Sekolah Yingcai di Provinsi Henan, China tengah pada Sabtu, 20 Januari 2024. (Xinhua via AP)

Liputan6.com, Henan - Kebakaran terjadi di sebuah dormitory atau asrama sekolah di China dan menewaskan sejumlah siswa.

"13 anak sekolah berusia sembilan dan 10 tahun dipastikan tewas setelah kebakaran terjadi di asrama sekolah di China tengah," kantor berita negara Xinhua melaporkan pada Sabtu 20 Januari 2024.

Kebakaran mematikan itu terjadi pada Jumat 19 Januari malam di Sekolah Yingcai di Desa Yanshanpu, Provinsi Henan.

Laporan yang juga dimuat BBC Minggu (21/1/2024) menyebut manajer sekolah yang berada dekat Kota Nanyang, telah ditahan dan penyelidikan sedang dilakukan.

Satu orang lainnya dirawat di rumah sakit dan dalam kondisi stabil.

Seorang guru di sekolah tersebut mengatakan kepada Hebei Daily yang dikelola pemerintah bahwa semua korban berasal dari kelas yang sama yakni kelas tiga.

Sekitar 30 siswa berada di asrama sekolah ketika kebakaran terjadi dan siswa yang tersisa dievakuasi dengan selamat. Api dapat dipadamkan kurang dari satu jam setelah petugas pemadam kebakaran disiagakan, lapor Xinhua.

Tidak ada rincian lebih lanjut mengenai identitas korban tewas atau penyebab kebakaran yang dirilis melalui saluran resmi.

Foto-foto di media pemerintah menunjukkan beberapa jendela gedung asrama telah pecah, dan area di sekitar sekolah ditutup, sementara polisi berpatroli di lokasi kejadian.

Menurut Xinhua, sekolah tersebut adalah sekolah swasta yang telah beroperasi selama 10 tahun, dan melayani siswa usia taman kanak-kanak dan sekolah dasar yang tinggal di daerah pedesaan terdekat.

Badan tersebut melaporkan bahwa anak-anak yang terdaftar di taman kanak-kanak sekolah tersebut telah kembali ke rumah pada akhir pekan.

Kebakaran fatal di China sering terjadi karena lemahnya penegakan standar bangunan dan keselamatan.

Pada November 2023, 26 orang tewas setelah kebakaran besar melanda gedung perkantoran di Kota Luliang, Provinsi Shanxi.

Kebakaran rumah sakit di Beijing pada April 2023 lalu merenggut nyawa sedikitnya 29 orang – kebanyakan pasien – dan memicu penyelidikan yang menyebabkan 12 orang ditahan oleh polisi untuk diinterogasi. Rekaman kebakaran yang mengerikan menunjukkan orang-orang memanjat keluar jendela menuju unit AC untuk menghindari kobaran api.​

Sepi dan Berkabut

Asrama dengan jendela hangus terlihat setelah kebakaran di Sekolah Yingcai di Provinsi Henan, China tengah pada Sabtu, 20 Januari 2024. (Xinhua via AP/Wu Gang)
Asrama dengan jendela hangus terlihat setelah kebakaran di Sekolah Yingcai di Provinsi Henan, China tengah pada Sabtu, 20 Januari 2024. (Xinhua via AP/Wu Gang)

Desa Yanshanpu sepi dan berkabut pada Sabtu 20 Januari malam, menurut jurnalis AFP, hanya terdapat beberapa toko, beberapa bangunan gelap, dan hampir tidak ada orang yang berjalan di jalanan.

Ada penjagaan keamanan yang ketat, dengan mobil polisi berjejer di sepanjang jalan utama dan segelintir penonton berdiri di belakang garis pembatas.

Seorang perempuan mengatakan kepada AFP bahwa beberapa orang tua murid meninggalkan anak-anak mereka di sekolah berasrama saat mereka bekerja di luar daerah tersebut.

Xinhua melaporkan api telah padam pada pukul 23.40 pada Jumat (19/1) malam.

Sedikit Informasi Soal Sekolah Asrama

Polisi berdiri di luar sekolah tempat 13 orang tewas dalam kebakaran di Yanshanpu Provinsi Henan, China tengah pada 20 Januari 2024. (AFP/Greg Baker)
Polisi berdiri di luar sekolah tempat 13 orang tewas dalam kebakaran di Yanshanpu Provinsi Henan, China tengah pada 20 Januari 2024. (AFP/Greg Baker)

Desa Yanshanpu terletak di pinggiran Nanyang, kota berpenduduk hampir 10 juta jiwa.

Hanya sedikit informasi tentang sekolah berasrama yang tersedia untuk umum, meskipun video media sosial yang dipublikasikan sebelumnya menunjukkan anak-anak kecil termasuk anak-anak taman kanak-kanak mengenakan baju luar berlogo sekolah serta anak-anak yang lebih tua sedang belajar kaligrafi.

Pengguna media sosial China pada hari Sabtu (20/1) menyatakan kemarahannya atas kebakaran tersebut dan menyerukan agar setiap pelanggaran keselamatan dihukum.

"Mengerikan sekali, 13 anak dari 13 keluarga, semuanya hilang dalam sekejap... jika tidak ada hukuman berat jiwa mereka tidak akan beristirahat dengan tenang," tulis salah satu komentator di situs media sosial Weibo.

 

Kebakaran Sering Terjadi di China

Ilustrasi bendera Republik China. (Pixabay)
Ilustrasi bendera Republik China. (Pixabay)

Kebakaran dan kecelakaan mematikan lainnya sering terjadi di China karena lemahnya standar keselamatan dan lemahnya penegakan hukum.

Pada November 2023, 26 orang tewas dan puluhan orang dilarikan ke rumah sakit setelah kebakaran di kantor perusahaan batubara di Provinsi Shanxi, China utara.

Pada Juli 2023, 11 orang tewas setelah atap gedung olahraga sekolah runtuh di timur laut negara itu.

Sebulan sebelumnya, sebuah ledakan di sebuah restoran barbekyu di barat laut Tiongkok menyebabkan 31 orang tewas dan mendorong janji resmi kampanye nasional untuk mempromosikan keselamatan di tempat kerja.

Pada April 2023, kebakaran rumah sakit di Beijing menewaskan 29 orang dan memaksa para penyintas yang putus asa melompat keluar jendela untuk melarikan diri.

Setelah kebakaran perusahaan batu bara pada bulan November, Presiden China Xi Jinping menyerukan negaranya untuk "melakukan penyelidikan mendalam terhadap risiko tersembunyi di industri-industri utama, meningkatkan rencana darurat dan langkah-langkah pencegahan".

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya