Liputan6.com, Jakarta - Para ahli memprediksi sebuah ledakan bintang nova yang dapat dilihat dengan mata telanjang dari bumi pada 2024. ledakan nova terjadi ketika sebuah bintang katai putih yang tinggal di sistem bintang ganda menerima terlalu banyak energi dari bintang pasangannya.
Setelah bertahun-tahun, energi yang mayoritas terdiri dari hidrogen ini menumpuk, memicu timbulnya reaksi termonuklir, dan akhirnya meledak. Bintang ini bisa melontarkan energi hingga 100 ribu kali lipat dari yang dipancarkan oleh matahari, sebelum akhirnya redup kembali.
Melansir laman Space pada Selasa (14/05/2024), ledakan bintang nova pada 2024 ini berasal dari bintang bernama T Coronae Borealis (T CrB). Bintang T CrB terletak sekitar 3.000 tahun cahaya dari bumi.
Advertisement
Baca Juga
Artinya, ledakan nova bintang T CrB terjadi 3.000 tahun lalu, namun secara visual baru sampai di bumi pada 2024. Ledakan nova bintang T CrB ini terdiri dari katai putih (white dwarf) kecil seukuran bumi yang mengorbit bersama bintang raksasa merah.
Para astronom memperkirakan bintang ini serupa matahari di Bima Sakti yang sudah berusia lanjut dan kehabisan bahan bakar nuklir. Raksasa merah ini membengkak antara 100 hingga 1.000 kali ukuran aslinya saat mereka hampir mati.
Saat raksasa merah mengelupas lapisan luarnya, katai putih 'mencuri' materi tersebut. Katai putih itu kemudian memicu kilatan fusi nuklir singkat di permukaannya.
Kemudian, hidrogen akan menumpuk di permukaannya, lalu menaikkan suhu. Akhirnya terbakar seperti bom, memicu apa yang dikenal sebagai ledakan nova.
Â
Tidak Menghancurkan Katai Putih
Nova merupakan sejenis ledakan bintang. Nova tidak menghancurkan katai putih.
Melansir laman NASA pada Selasa (14/05/2024), bintang T Coronae Borealis meledak setiap 80 tahun sekali.
Ledakan pertama yang diketahui didokumentasikan oleh Abbott Burchard pada 1217. Catatan terakhir menyebutkan bahwa bintang ini meledak pada tahun 1946 dan akan meledak lagi pada 2024.
Hal itu pun hanya berlangsung sekitar seminggu. Setelah 2024, bintang T Coronae Borealis kemungkinan akan meledak lagi pada 2104 mendatang.
Untuk menyaksikan fenomena Ledakan Nova ini dapat dilihat secara langsung dengan mata telanjang alias tanpa alat batu. Meskipun tanggal pasti terjadinya ledakan belum diketahui, laporan NASA menunjukkan bahwa Ledakan Nova akan terjadi sebelum September 2024.
Saat mencapai puncaknya, bintang tersebut akan tampak seperti bintang baru yang muncul di langit. Ledakan nova dapat terlihat selama beberapa hari tanpa alat bantu apapun, dan kurang lebih seminggu dengan teropong sebelum meredup dan menghilang dari pandangan selama sekitar 80 tahun lagi.
Untuk menemukan rasi bintang Corona Borealis, arahkan pandangan ke langit bagian selatan, di mana rasi bintang ini membentuk busur kecil setengah lingkaran. Pada ketinggian puncaknya, sekitar 65 derajat di atas cakrawala, rasi bintang ini akan terlihat tak lama setelah pukul 3 pagi.
Ledakan nova tidak akan sebesar supernova. Meski begitu, ledakan ini tetap berbahaya bagi objek langit di sekitarnya.
Meski begitu ledakan nova bintang T Coronae Borealis tidak akan mempengaruhi bumi. Sebab, jarak bintang T Coronae Borealis yang sangat jauh dari bumi.
(Tifani)
Advertisement