Liputan6.com, Jakarta Paus Fransiskus jatuh pada hari Kamis (16/1/2025) dan melukai lengan kanannya, demikian info Vatikan. Insiden ini terjadi hanya selang beberapa pekan -- pada 7 Desember 2024, setelah terjatuh dan dagunya terbentur meja nakas yang mengakibatkan memar parah.
"Paus Fransiskus tidak mematahkan lengannya, tetapi penyangga tangan dipasang sebagai tindakan pencegahan," kata juru bicara Vatikan dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Associated Press (AP), Jumat (17/1/2025).
Paus berusia 88 tahun itu, yang telah berjuang melawan masalah kesehatan termasuk bronkitis yang berkepanjangan, sering kali harus menggunakan kursi roda karena lututnya yang sakit. Ia juga terpantau menggunakan alat bantu jalan atau tongkat saat berjalan di apartemennya di hotel Santa Marta, Vatikan.
Advertisement
Vatikan mengatakan bahwa Paus Fransiskus terjatuh pada hari Kamis (16/1) juga di Santa Marta. Ia kemudian terlihat di antara hadirin dengan lengan kanannya memakai penyangga tangan. Di salah satu pertemuan dengan kepala UN International Fund for Agricultural Development dana PBB untuk pengembangan pertanian, Alvaro Lario, Paus Fransiskus dengan nada meminta maaf menawarkan tangan kirinya untuk berjabat tangan.
“Pagi ini, akibat terjatuh di Casa Santa Marta, Paus Fransiskus mengalami memar di lengan bawah kanannya, tanpa patah tulang. Lengannya dilumpuhkan sebagai tindakan pencegahan,” kata pernyataan Vatikan.
Spekulasi tentang kesehatan Fransiskus terus menerus beredar di kalangan Vatikan, terutama setelah Paus Benediktus XVI melanggar tradisi selama 600 tahun dan mengundurkan diri dari jabatan kepausan pada tahun 2013. Para ajudan Benediktus mengaitkan keputusan itu dengan terjatuh di malam hari yang dialami selama perjalanan ke Meksiko tahun 2012, yang kemudian membuatnya memutuskan tidak dapat memenuhi tuntutan kepausan yang berkeliling dunia.
Paus Fransiskus mengatakan bahwa ia tidak berencana untuk mengundurkan diri dalam waktu dekat, bahkan jika Benediktus "membuka pintu" untuk kemungkinan itu. Dalam otobiografinya, "Hope", yang dirilis pekan ini, ia mengatakan tidak mempertimbangkan untuk mengundurkan diri bahkan ketika menjalani operasi usus besar.