Banjir mengakibatkan 42 orang tewas , 65 orang terluka dan 200 ribu lainnya mengungsi di Filipina. Ribuan rumah pun hancur.
Seperti dimuat The Guardian yang dikutip Liputan6.com, Rabu (22/1/2014), banjir akibat badai Agaton itu juga menghancurkan tenda-tenda pengungsian yang dihuni oleh para korban badai topan Haiyan yang menghantam wilayah yang sama, pada November 2013 lalu.
Tim SAR berhasil mengevakuasi ribuan warga di sejumlah kawasan Filipina bagian selatan, termasuk mereka yang sebelumnya telah kehilangan tempat tinggal akibat serangan topan Haiyan, pasca-banjir yang menerjang kota-kota dan lahan pertanian akibat guyuran hujan selama tiga hari.
"Tenda-tenda pengungsian roboh akibat hujan deras dan terpal-terpal robek" demikian pernyataan lembaga sosial dunia, Oxfam.
Ratusan korban lainnya yang juga merupakan korban selamat dari terjangan topan Haiyan – salah satu badai terkuat yang pernah menerjang Filipina – terpaksa luntang-lantung di jalan akibat tenda-tenda darurat untuk para pengungsi hancur akibat badai tropis Agaton yang menerjang bagian timur Pulau Samar.
"Lebih dari 200 ribu orang telah diungsikan selama tiga hari terakhir akibat banjir yang meluap. Namun ratusan masih terjebak di atap-atap rumah mereka sejak Selasa lalu" ujar Eduardo del Rosario, Direktur Eksekutif Badan Penanggulangan Bencana National Filipina.
Del Rosario mengatakan, kerugian akibat badai tropis Agaton ditaksir mencapai 367 miliar peso Filipina atau lebih dari Rp 97 triliun. "Pasukan kami masih mencoba untuk mengevakuasi penduduk yang masih terjebak untuk kemudian membawa ke tempat yang lebih aman," tutur Del Rosario.
Salah satu korban yang masih terjebak banjir di rumahnya, Nenita Matuda (45) dan anak-anaknya duduk di pinggiran atap tetangganya sembari menyaksikan bagaimana dahsyatnya air menghancurkan rumah-rumah sekitarnya di Kota Butuan, bagian utara Pulau Mindanao.
"Puji Tuhan kami selamat meskipun kami kehilangan tempat tinggal," ujarnya.
Setiap tahun, Filipina rata-rata diterjang 20 topan, termasuk topan Haiyan yang menghantam pada 8 November 2013 lalu hingga menewaskan lebih dari 6.100 jiwa dan menyapu bersih permukiman di pesisir Provinsi Leyte dan Samar.
Keadaan darurat atas banjir telah diumumkan di Provinsi Angusan del Norte dan 15 kota lainnya di Provinsi Davao del Norte, Surigao del Sur dan Agusan del Sur di wilayah Mindanao meskipun badan prakiraan cuaca Filipina telah mencabut status siaga karena badai sudah melemah. (Ega/Riz)
Lihat juga:
UU Baru Filipina: Jurnalis dan Pastur Boleh Bawa Pistol
[VIDEO] Banjir Filipina Tewaskan 40 Orang
[VIDEO] Usai Diterjang Topan Haiyan, Filipina Dikepung Banjir
Banjir Filipina Terjang Korban Topan Haiyan, 42 Tewas 65 Terluka
Banjir yang dipicu juga menghancurkan tenda-tenda pengungsian yang dihuni oleh para korban topan Haiyan.
diperbarui 22 Jan 2014, 12:49 WIBDiterbitkan 22 Jan 2014, 12:49 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
PRT Kamboja Dideportasi dari Malaysia Gegara Kritik Pemerintah
Kumpulan Hoaks yang Beredar Lewat WhatsApp, Simak Daftarnya
Kartu Ka Gi Ni, Inovasi Edukasi Kesehatan Gigi untuk Anak Tuli
Thailand Tak Lagi Murah Buat Jalan-jalan, Apa yang Terjadi?
Hari Batik Nasional di Garut, Perajin Batik Berharap Naik Kelas
Jadwal dan Link Live Streaming MotoGP Jepang 2024, Sabtu 5 Oktober 2024 di Vidio: Kualifikasi dan Sprint Race
Kebijakan Ganjil Genap Jakarta: Pengecualian Akhir Pekan dan Panduan Lengkap bagi Pengendara
Jadikan Diri Kelinci Percobaan, Mahasiswa Ini Makan 720 Telur Ayam Sebulan
Heboh, Baek Yerin Tuduh Lagu OST Ha Sung Woon Jiplak Karyanya hingga Sindir Terang-terangan di Instagram
Brand Kosmetik Lokal Luncurkan Serum Skin Barrier yang Pemakaian Salah Satu Bahannya Disunahkan dalam Islam
Kampanye, Cagub-Cawagub Sultra ASR-Hugua Tawarkan 8 Program Unggulan Ini ke Warga
Top 3 Islami: Amalan Datangkan Rezeki Tak Disangka Abah Guru Sekumpul, Kisah Kiai Bangun Rumah Modal Segenggam Pasir dari Gus Dur