Cermati Gejala Kelainan Irama Jantung

FA dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, dan serangan jantung. Namun bagaimana gejala dan cara mencegahnya?

oleh Tassa Marita Fitradayanti diperbarui 27 Jul 2016, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2016, 14:30 WIB
Studi, Para Lajang Lebih Lama Pulih dari Serangan Jantung
Studi, Para Lajang Lebih Lama Pulih dari Serangan Jantung (sumber. Elitedaily.com)

Liputan6.com, Jakarta Fibrilasi Atrium (FA ), merupakan kondisi kelainan irama jantung berupa berdetaknya jantung secara tidak teratur atau stabil. FA juga dapat menyebabkan stroke, gagal jantung, dan serangan jantung. Namun bagaimana gejala dan cara mencegahnya?

Ada delapan gejala yang mungkin dirasakan oleh penderita FA menurut ketua InaHRS, Dr. dr. Yoga Yuniadi, SpJP(K), yang juga sebagai ketua panitia dalam acara Atrial Fibrillation Campaign di Indonesia.

"FA ialah jantung berdebar (denyut jantung terasa ada yang hilang, atau denyut jantung terasa cepat seperti main drum, atau mungkin denyut terasa timbul lebih dahulu dari yang diharapkan), rasa nyeri atau tak nyaman di dada, nyeri perut, sesak, pusing atau melayang, mudah capek, dan tidak mampu berolah raga lama," ujarnya.

Untuk mencegah risikonya menurutYoga, Anda dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Konsumsi makanan sehat

Makanan yang sehat dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular.

2. Pilih makanan rendah lemak jenuh, hindari lemak trans serta garam 

Beberapa makanan yang direkomendasikan adalah buah atau sayuran. Biji-biji yang kaya akan serat, ikan (sebaiknya oil fish hanya dikonsumsi dua kali per minggu), kacang-kacangan. Anda sebaiknya mengonsumsi susu rendah lemak dan unggas (tanpa kulit).

Sebaliknya anda harus mengurangi minuman manis dan daging merah. Jika ingin mengonsumsi daging, pilihlah daging yang tidak berlemak.

3. Olahraga teratur

3. Olahraga teratur

Anda dapat melakukan aktivitas aerobik yang moderat (tidak terlalu berat) seperti jalan cepat selama 2,5 jam atau aktivitas aerobik yang cukup tinggi seperti jogging. Berenang selama 1,5 jam setiap minggu juga dapat dilakukan.

Tanpa olahraga, risiko terserang penyakit kardiovaskular terutama penyakit jantung dan stroke meningkat 51 persen.

4. Hindari rokok

Walau Anda bukan perokok, hindari menjadi perokok aktif, dan perokok pasif memiliki risiko terkena penyakit kardiovaskular.

5. Pasang payung di serambi jantung

Selain itu dapat dilakukan pemasangan payung pada kuping serambi kiri jantung untuk mengurangi risiko stroke.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya