Liputan6.com, Jakarta Penyakit gondongan dapat mengganggu pembentukan sperma. Bagi ibu hamil yang menderita penyakit gondongan perlu berhati-hati. Apalagi bila janin yang dikandung adalah laki-laki. Dampak buruk gondongan dapat memengaruhi janin.
Baca Juga
Advertisement
Gondongan adalah penyakit yang menyerang kelenjar liur yang disebabkan oleh infeksi virus Paramyxovirus. Virus tersebut rupanya dapat menembus blood-testis barrier.
Blood-testis barrier adalah pembatas antara pembuluh darah dan tubulus seminiferus (tempat produksi, pematangan, dan transportasi sel sperma dalam testis pria). Virus juga akan mengganggu proses pembentukan sperma.
Artinya, jika ibu hamil menderita gondongan dan mengandung janin laki-laki. Maka, kelak si anak laki-laki saat dewasa berisiko tinggi terganggu pembentukan spermanya. Hal tersebut juga mengganggu kesuburan laki-laki.
"Efek gondongan juga terjadi pada ibu hamil yang calon anaknya berkelamin laki-laki. Paramyxovirus bisa menembus placenta barrier, yang meningkatkan risiko calon anaknya mengalami gangguan pembentukan sperma," papar dokter Obstetri dan Ginekologi Beeleonie saat ditemui di Madame Delima Restaurant, Jakarta, ditulis Rabu (26/12/2018).
Â
Â
Saksikan video menarik berikut ini:
Gaya hidup sehat
Ketika terdiagnosis gondongan, maka ibu hamil perlu memeriksakan kesehatan reproduksi janin. Apakah pembentukan sperma pada testis mengalami kerusakan atau tidak.
Setelah anak lahir, gaya hidup sehat dengan konsumsi makanan sayuran dan buah-buahan bisa diterapkan. Jauhkan dari kebiasaan merokok. Cara ini dapat memperbaiki kualitas sperma. Sperma terbentuk sehat
Pada pria, sperma baru dapat diproduksi. Butuh waktu tiga bulan untuk sperma baru matang.
Dokter Resthie Rachmanta Putri dari KlikDokter menjelaskan, gondongan disebut parotitis atau mumps ditandai oleh demam bersamaan dengan pembengkakan pada satu atau kedua kelenjar air liur. Kelenjar ini terletak di dekat telinga.
Pada orang gondongan biasanya terdapat benjolan di daerah belakang telinga yang mendesak cuping telinga ke depan disertai dengan demam dan rasa nyeri saat makan.
Advertisement