Banyak Nakes Terpapar COVID-19, Ini Pesan Mantan Direktur WHO

Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menunjukkan 640 dokter telah meninggal setelah terpapar COVID-19 selama pandemi terjadi di Indonesia.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 09 Agu 2021, 14:01 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2021, 14:01 WIB
FOTO: Kesibukan RSUD Cengkareng di Tengah Peningkatan Kasus COVID-19
Petugas medis (kanan) memeriksa kondisi pasien di IGD RSUD Cengkareng, Jakarta, Rabu (23/6/2021). Meningkatnya kasus COVID-19 di Ibu Kota Jakarta dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan rumah sakit kewalahan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan sudah ada 640 dokter meninggal akibat terpapar COVID-19 selama pandemi terjadi di Indonesia.

Lalu, data Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menunjukkan sekitar 7.392 perawat yang terkonfirmasi positif, suspek sebanyak 309, dan mereka yang gugur sebanyak 445 orang.

Menurut Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama, tingginya penularan COVID-19 pada petugas kesehatan terjadi karena angka penularan di masyarakat kini sedang amat tinggi.

Selain pencegahan penularan di masyarakat, salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk menurunkan angka kematian tenaga kesehatan adalah mengurangi penularan di tempat kerja.

“Mereka (nakes) amat berisiko di mana setiap hari memang kontak langsung dengan pasien COVID-19. Untuk ini maka ruang kerja di dalam RS, Puskesmas, dan klinik memang harus diupayakan terjamin aman,” ujar Tjandra dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).

Simak Video Berikut Ini:

5 Cara Tetap Aman di Lingkungan Kerja Nakes

Untuk menjaga lingkungan kerja nakes tetap aman, Tjandra yang juga  Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), menyebutkan 5 hal yang dapat dilakukan yakni:

-Jamin kebersihan lingkungan kerja dengan disinfektan khususnya permukaan tempat dan alat kerja.

-Sediakan ventilasi yang menjamin pertukaran udara dengan baik.

-Jika memungkinkan, ruangan dapat dilengkapi dengan tekanan negatif.

-Atur alur pemeriksaan dan masuk rawatnya pasien serta mekanisme mencegah terjadinya kontak antara yang positif COVID-19 dengan yang negatif.

-Beri perhatian penting pada pengaturan limbah rumah sakit.

Cegah Penularan Secara Umum

Seperti disampaikan Tjandra sebelumnya, tingginya angka positif COVID-19 pada tenaga kesehatan berhubungan langsung dengan angka positif masyarakat.

Bahkan, angka positif (positivity rate) Indonesia kini di atas 20 persen. Karena itu, untuk melindungi tenaga kesehatan maka perlu upaya menurunkan penularan di masyarakat.

Tjandra menyampaikan, sedikitnya ada dua upaya yang dapat dilakukan yakni:

-Pembatasan kegiatan sosial, atau dapat juga penerapan yang oleh WHO disebut sebagai “Public Health and Social Measure (PHSM)”.

-Melakukan tes dan telusur yang masif. Kalau tes dan telusur tidak ditingkatkan maka kasus-kasus positif di masyarakat tidak ditemukan secara optimal dan penularan akan terus terjadi, masalah tidak kunjung selesai, tutup Tjandra.

 

Infografis Kematian Akibat COVID-19 Melampaui 100.000 Jiwa

Infografis Kematian Akibat Covid-19 Melampaui 100.000 Jiwa
Infografis Kematian Akibat Covid-19 Melampaui 100.000 Jiwa (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya