Kebiasaan Tidur yang Buruk Bikin Orang Merasa Tua

Tidur yang tidak cukup bikin orang cepat tua

oleh Melly Febrida diperbarui 29 Nov 2021, 13:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2021, 13:00 WIB
Penyebab Tidur Terlalu Lama
Ilustrasi Tidur Terlalu Lama Credit: pexels.com/Ketut

Liputan6.com, Jakarta Kebiasaan tidur yang buruk bisa membuat seseorang merasa lebih tua. Ini terungkap dalam penelitian tentang hubungan yang menarik antara pola tidur dan persepsi diri tentang penuaan.

Penelitian tersebut dilakukan di University of Exeter dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah Behavioral Sleep Medicine seperti dilansir Eat This pada Senin, 29 November 2021. 

Ketika seseorang menua, persepsi yang sering muncul yakni semuanya akan menurun. Namun, apabila ingin berpikiran positif coba pikirkan pola tidur Anda.

Tim peneliti melaporkan ada hubungan penting antara kurang tidur dan merasa lebih tua secara umum. Selain itu, pola tidur yang tidak memadai juga terkait dengan persepsi penuaan yang lebih negatif.

Inilah dampak tidur dengan usia yang menua:

 

1. Kurang tidur berpikir lebih tua  

Lebih dari 4.400 orang dewasa berusia di atas usia 50 ikut ambil bagian dalam penelitian ini, dan responden yang melaporkan memiliki pola atau kualitas tidur terburuk tidak hanya merasa lebih tua tetapi juga menunjukkan pola pikir yang jauh lebih negatif sehubungan dengan penuaan fisik dan mental mereka sendiri.

Padahal, pandangan pesimis tentang penuaan dapat berimplikasi negatif yang serius pada kognitif, fisik, dan kesehatan seseorang secara keseluruhan seiring berjalannya waktu.

Sebagai contoh, katakanlah Jerry yang berusia 56 tahun tidak bisa tidur nyenyak akhir-akhir ini. Nah, ketika Jerry bangun besok dan tidak bisa menggerakkan lehernya, penelitian ini menunjukkan bahwa dia akan lebih cenderung bereaksi sinis dan membayangkan dirinya di kursi roda pada usia 65 tahun.

 

 

2. Pola pikir yang benar untuk perbedaan    

Pada usia apapun sangat penting untuk memiliki kualitas tidur yang baik, namun sangat penting bagi orang dewasa yang lebih tua supaya tidurnya mencapai 7-8 jam setiap malam.

Tidur adalah waktu bagi tubuh dan pikiran kita untuk beristirahat dan memulihkan tenaga, dan itu adalah waktu yang paling penting bagi individu yang menua.

Penulis utama studi Dr. Serena Sabatini menjelaskan penelitiannya menunjukkan bahwa orang yang kurang tidur merasa lebih tua, dan memiliki persepsi yang lebih negatif tentang penuaan mereka.

"Seiring bertambahnya usia, kita semua mengalami perubahan positif dan negatif di banyak bidang kehidupan kita," katanya.

"Namun, beberapa orang merasakan lebih banyak perubahan negatif daripada yang lain. Seperti yang kita ketahui bahwa memiliki persepsi negatif tentang penuaan dapat merusak kesehatan fisik, mental, dan kesehatan mental di masa depan dan kesehatan kognitif, pertanyaan terbuka dalam penelitian penuaan adalah untuk memahami apa yang membuat orang lebih negatif tentang penuaan," dia menambahkan.

Namun, studi ini bersifat observasional dan dengan demikian tidak dapat secara definitif menetapkan sebab-akibat.

“Kita perlu mempelajari ini lebih lanjut – sebuah enjelasan bisa jadi bahwa pandangan yang lebih negatif mempengaruhi keduanya. Namun, itu bisa menjadi tanda bahwa mengatasi kesulitan tidur dapat meningkatkan persepsi penuaan yang lebih baik, yang dapat memiliki manfaat kesehatan lainnya,” ujar Sabatini komentar.

Penulis studi berencana untuk melakukan penelitian lebih lanjut tentang topik ini, yang diharapkan akan mengungkap kekuatan pendorong utama di balik hubungan antara tidur dan persepsi/pola pikir penuaan.

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19

Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis 3 Manfaat Tidur Cukup Cegah Risiko Penularan Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya