Kasus COVID-19 di Jakarta Meningkat, Dinkes DKI: Mayoritas dalam Kondisi Ringan

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan-DKI Jakarta dr Dwi Oktavia Handayani, TLH.M.Epid mengatakan, sebagian besar kasus aktif COVID-19 di Ibu Kota menjalani masa isolasi mandiri di rumah.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 24 Nov 2022, 07:06 WIB
Diterbitkan 23 Nov 2022, 06:00 WIB
Aturan WFH 75 Persen
Orang-orang menyeberang jalan dengan latar belakang gedung perkantoran di kawasan Sudirman, Jakarta, Rabu (16/12/2020). Pemprov DKI Jakarta akan mengikuti arahan Wakil Ketua Komite Penanganan Covid-19 Luhut Binsar Pandjaitan terkait pengetatan work from home (WFH). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kasus COVID-19 di Indonesia tengah meningkat. Sebanyak 37 persen arau 22.500 kasus COVID-19 aktif nasional ada di DKI Jakarta.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan-DKI Jakarta dr Dwi Oktavia Handayani, TLH.M.Epid mengakui adanya peningkatan kasus COVID-19 di Jakarta. Dwi mengatakan, sebagian besar kasus tersebut menjalani masa isolasi mandiri di rumah.

Dwi menyebut hanya sebagian kecil dari jumlah kasus aktif COVID-19 di Jakarta yang harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Mereka yang menjalani perawatan di rumah sakit jumlahnya ada di kisaran 3.460 pasien dari 22.500 kasus aktif saat ini," ujar Dwi dalam talkshow Kesiapan Faskes di Jakarta: RSDC Wisma Atlet, Kemayoran Tetap Terima Pasien COVID-19, yang diikuti daring, Selasa, 22 November 2022.

"Jadi kurang lebih hanya di kisaran 8 persen dari kasus-kasus yang ada," imbuhnya. 

Sejumlah kecil pasien COVID-19 yang menjalani perawatan di rumah sakit itu menurut Dwi menunjukkan karakteristik pasien COVID-19 saat ini tidak berbeda dari karakteristik pasien sebelumnya yang menunjukkan gejala ringan.

"Kecuali waktu episode Delta tentunya," kata Dwi.

Gejala COVID-19 ringan yang dialami mereka yang terinfeks saat ini, kata Dwi, juga tak lepas dari cakupan vaksinasi yang tinggi.

"Tentu ini juga bagian dari tingginya cakupan vaksinasi sebelumnya sehingga orang yang masih tertular COVID walaupun tertular tetapi secara klinis--secara kondisi umum--dia tetap dalam kondisi yang ringan dan cukup menjalani isolasi mandiri saja," ucap Dwi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Akses RSDC Wisma Atlet Kemayoran Lewat Puskesmas

Masyarakat yang terinfeksi COVID-19 dan memerlukan tempat isolasi mandiri terpusat bisa mengakses RS Darurat COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran. Dwi mengungkap, alur rujukan bagi pasien COVID-19 ke Wisma Atlet masih tetap sama yakni melalui puskesmas setempat.

"Masyarakat tetap bisa mengakses tempat isolasi mandiri jika memang di rumahnya tidak memungkinkan dan membutuhkan tempat isolasi di RSDC maka mereka bisa berkoordinasi melalui puskesmas setempat," ujar Dwi.

Nantinya, puskesmas akan merujuk atau melakukan pendampingan ke RSDC Wisma Atlet Kemayoran.

Sementara itu, bagi pasien COVID-19 yang menjalani isolasi mandiri, selain bisa berkoordinasi dengan puskesmas, juga bisa mengakses layanan telemedisin.

"Kemudian pilihan obat yang bisa diakses sekarang juga ada fitur tambahan yaitu bisa mengambil ke apotek jejaring," jelasnya.

 


Call Center 119

Selain melalui puskesmas, Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet Kemayoran Kol. Kes. dr Mintoro Sumego, MS mengatakan, individu yang terkonfirmasi COVID-19 bisa mengakses RSDC melalui call center 119 ext. 9 dan ext. 2.

"Dan ini nanti akan diatur jadwal kedatangannya melalui sistem rujukan terpadu,"

Koordinasi antara RSDC Wisma Atlet Kemayoran dengan puskesmas tidak hanya ketika pasien COVID-19 akan dirujuk ke rumah sakit tersebut. Mintoro mengatakan, ketika pasien selesai menjalani masa isolasi, pihaknya juga tetap berkoordinasi dengan puskesmas di sekitar tempat tinggal pasien.

"Setelah dirawat lalu dia dibolehkan pulang juga kita nanti akan koordinasi dengan puskesmas di mana pasien itu berada," ujarnya.

 


Peningkatan Jumlah Pasien RSDC Wisma Atlet Kemayoran

Mintoro juga menyampaikan, terjadi peningkatan yang signifikan atas jumlah pasien yang dirawat di RSDC Wsma Atlet Kemayoran pada November 2022. 

"Masih fluktuatif tapi terdapat peningkatan yang cukup signifikan terutama selama bulan November," ucapnya.

Dia mengatakan, ada 102 pasien yang tengah dirawat di RSDC Wisma Atlet Kemayoran per 22 November 2022. Sebelumnya, jumlah pasien terendah dan tertinggi yang menjalani isolasi di rumah sakit itu selama Oktober 2022 adalah 11 dan 44 orang. Lalu pada November jumlah pasien terendah yakni 33 dan tertinggi 111 orang. 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya