Meriam Ramadan Madinah Kembali Berdentum Setelah 22 Tahun Diam

Meriam Ramadan di Madinah akan kembali berdentum untuk menandakan waktu berbuka puasa telah tiba.

oleh Liputan6 diperbarui 18 Jun 2015, 09:51 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2015, 09:51 WIB
Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi
Pelataran Masjid Nabawi, Madinah, Arab Saudi. (Liputan6.com/Anri Syaiful)... Selengkapnya

Liputan6.com, Madinah - Meriam Ramadan di Madinah akan kembali berdentum untuk menandakan waktu berbuka puasa telah tiba. Gubernur Madinah Pangeran Faisal bin Salman mengumumkan pengoperasian kembali meriam itu setelah 22 tahun dihentikan.

Pemimpin kepolisian setempat, Mayor Jenderal Abdulhadi Al-Shahrani mengonfirmasi bahwa meriam tersebut akan digunakan lagi pada Ramadan 1436 H ini. Meriam tersebut sempat digunakan selama era Ottoman namun kemudian penggunaannya dihentikan karena alasan teknis dan administratif.

Laporan media lokal yang dikutip laman Arab News menyebutkan, Madinah semula memiliki 2 meriam, satu di puncak Gunung Sal, sekitar 500 meter dari Masjid Nabi, dan yang lain ada di benteng Turki di kawasan Quba.

Meriam-meriam itu ditembakkan beberapa kali untuk mengumumkan awal dan akhir Ramadan serta setiap hari untuk menandai waktu berbuka puasa.

Pengumuman penggunaan kembali meriam itu bertepatan dengan pengumuman Penjaga Dua Masjid Suci Raja Salman untuk mengembalikan beberapa imam Masjid Nabi seperti Sheikh Mohammed Ayoub untuk memimpin doa setelah absen 20 tahun.

Ayoub adalah salah satu imam terkemuka masjid itu pada tahun 1990-an yang tidak lagi bertugas karena alasan-alasan administratif. Banyak orang berulang kali meminta dia kembali. (Ant/Mut)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya