Mengenal Doro Putih, Bahan Jamu Bersalin Racikan Madura

Di antara bahan jamu yang terkenal seperti rimpang kunyit, jahe, jintan hitam, kayu manis maupun sere, ada pula rempah yang kurang begitu dikenal. Salah satunya doro putih, sebagai bahan jamu bersalin racikan Madura.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 16 Agu 2023, 05:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2023, 05:00 WIB
Doro putih adalah salah satu bahan jamu racikan Madura untuk jamu bersalin
Doro putih adalah salah satu bahan jamu racikan Madura untuk jamu bersalin. (dok: Shopee millaelviana)

Liputan6.com, Jakarta - Indonesia terkenal dengan minuman tradisional jamu, sebagai salah satu alternatif minuman kesehatan dan pengobatan tradisional yang diwariskan secrara turun temurun. Di tengah berkembangnya obat-obat modern, masih banyak masyarakat yang lebih memilih mengonsumsi jamu untuk mengatasi menjaga kesehatan.

Khususnya orang Jawa dan Madura telah lama mengonsumsi jamu. Jamu-jamu tersebut bersumber dari berbagai tanaman dengan berbagai khasiat berbeda yang sampai sekarang efikasinya terbukti bermanfaat berdasarkan bukti empiris. 

Di antara bahan jamu yang terkenal seperti rimpang kunyit, jahe, jintan hitam, kayu manis maupun sere, ada pula rempah yang kurang begitu dikenal. Salah satunya doro putih, sebagai bahan jamu bersalin racikan Madura.

Mengutip dari jurnal Kajian Etnobotani dalam Tradisi Minum Jamu Madura: Jamu Khusus Kesehatan Ibu dan Anak, Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember, Selasa, 15 Agustus 2023, jamu bersalin tersebut memakai bahan-bahan seperti daun sirih, kunir, temu ireng, kunci pepet, bengle, kayu pucuk, kayu senlok, kencur, cengkeh, pala, adas, kayu dlembok, paka, jeruk purut, manis jangan, jintan hitam, kencur, kunir temu, giring, bengle, krangehan, daun kemukus, brotowali, widoro laut, doro putih, babakan pule, temulawak, dan madu.

Tak hanya untuk jamu bersalin, ternyata doro putih juga terdapat dalam racikan jamu pahitan. Jamu pahitan sendiri terdiri dari sambiloto, brotowali, meniran, lempuyang, widorolaut, doroputih, babakan pule, adas dan atau empon-empon.

Berdasarkan studi komunitas, disebutkan bahwa manfaat jamu pahitan yang terdapat doro putih di dalamnya ini dapat digunakan untuk berbagai masalah kesehatan. Sehingga kandungan dalam doro putih tak hanya bagus untuk ibu bersalin, tapi juga berkhasiat sebagai penghilang gatal, biduran, penambah nafsu makan, diabetes, menghilangkan bau badan, menurunkan kolesterol, perut kembung, jerawat, pegal-pegal, hingga pusing.

Nama Lain Doro Putih

Doro putih adalah salah satu bahan jamu racikan Madura
Doro putih adalah salah satu bahan jamu racikan Madura. (Dok: Shopee)

Tumbuhan doro putih atau dara putih yang telah dikenal berabad-abad lamanya ini juga mempunyai nama lokal seperti bidara laut, bidara pahit, bidara putih, kayu ular (Sumatera), dara laut, bidara ghunong (Jawa). Di Nusa Tenggara, flora ini dijuluki ai betek, ai hedu, hau feta, maba putih, songga, elu, ai baku maruk, aju mapai atau bidara mapai.

Mengutip dari laman Greeners, Selasa, 15 Agustus 2023, kayu ular mampu hidup dengan subur di daerah kering dan berangin. Sebagian besar di antaranya bisa ditemukan di hutan primer. Flora ini tumbuh pada ketinggian 1-1500 meter di atas permukaan laut. Tumbuhan kayu ular bukan saja terkenal di Indonesia, tetapi di Australia dan Thailand.

Secara morfologi tanaman ini berupa pohon bercabang kecil, tetapi mempunyai kayu yang keras dan kuat. Kayunya berwarna kuning pucat dengan tinggi mencapai dua meter. Adapun batangnya berkayu keras dan kuat, berwarna kuning pucat, serta bercabang tak teratur dan tegak.

Manfaat Doro Putih

Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional
Ilustrasi membuat minuman, jamu tradisional. (Photo by Katherine Hanlon on Unsplash)

Mengutip dari laman Merdeka, 15 Agustus 2023, dulunya tanaman ini dipercaya oleh masyarakat Papua untuk mengobati malaria, dengan cara direbus dan diminum airnya. Tak hanya itu, terdapat beberapa kandungan lain yang bisa menyembuhkan beberapa penyakit.

Beberapa kandungan dari kayu ular ini antara lain adalah zat galat dan tannin, yang berfungsi untuk menurunkan demam, anti radang, dan melancarkan air kencing. Sementara senyawa lainnya, yaitu saponin (steroid dan triterpenoid) dipercaya dapat menurunkan gula darah.

Selain beberapa manfaat yang telah disebutkan, kayu ular juga masih memiliki berbagai manfaat lainnya. Berikut manfaat dari doro putih:

1. Menjaga Kesehatan Pencernaan

Aktivitas antimikroba yang ada pada kayu ular telah banyak digunakan sebagai pengobatan untuk menjaga kesehatan pencernaan. Untuk diketahui, bahwa ekstrak kloroform dan etanol memiliki aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan Salmonella thypi secara intro.

Sebuah penelitian mengungkapkan kayu ini memiliki kandungan alkaloid, fenol, flavonoid, saponin, steroid, tanin, dan triterpenoid. Berbagai kandungan ini dapat membantu menghambat pertumbuhan bakteri dengan cara merusak membran sel dan kemampuannya sebagai antibakteri.

2. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Ilustrasi herbal jamu Indonesia
Ilustrasi herbal jamu Indonesia. (Dok: Freepik)

Manfaat kayu ular yang kedua untuk menjaga sistem kekebalan tubuh seseorang. Doro putih memiliki kandungan alkaloid dengan sifat basa serta memiliki sifat antioksidan dan anti radang yang bermanfaat bagi kesehatan.

Zat alkaloid dinilai bisa membantu sistem kekebalan tubuh tetap terjaga. Hebatnya, tanaman ini dinilai dapat meningkatkan kebugaran tubuh. 

3. Mengurangi Sakit Pinggang

Manfaat kayu ular yang ketiga untuk mengurangi sakit pinggang. Seiring berkembangnya zaman, banyak orang saat ini menghabiskan waktu untuk duduk dalam jangka waktu yang lama untuk bekerja.

Kondisi ini dapat menyebabkan sakit pada pinggang. Selain itu, sakit pinggang juga bisa jadi tanda dari penyakit, seperti penyakit ginjal. Untuk meredakannya, Anda bisa menggunakan kayu ular karena tanaman ini dipercaya memiliki manfaat untuk mengurangi sakit pada pinggang.

 

4. Mencegah Risiko Kanker

Manfaat kayu ular yang kelima untuk mencegah risiko kanker. Meski rasanya pahit, tapi doro putih ini memiliki manfaat yang sangat efektif untuk menghambat sel pembentuk kanker. Hal ini tidak lepas dari adanya aktivitas antikanker yang ada dalam tanaman kayu ular.

Aktivitas antikanker diselidiki terhadap garis sel HepG2, HuCCA-1, A549, dan Molt-3. Ekstrak etil asetat menunjukkan aktivitas penghambatan pada sel Molt-3, sel yang ditemukan pada pasien leukemia. 

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya