Liputan6.com, Jakarta - Usai dilantik menjadi Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) DPR, Roem Kono langsung merencanakan pembangunan Gedung DPR yang baru, di mana rencana tersebut pernah gagal karena penolakan dari rakyat.
Meski mengakui hal tersebut, Politisi Partai Golkar itu memiliki pertimbangan alasan rencana pembangunan Gedung DPR tersebut.
"Penambahan ruangan penting, bukan hanya untuk fasilitas anggota. Meja dan kursi tahun 80-an masih dipakai, kalau ada tamu dari luar negeri kan lihat kita bagaimana. Kita ini dalam upaya membangun citra DPR," kata Roem di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014).
Pertimbangan lainnya, Roem menambahkan, karena sempitnya ruangan tiap-tiap anggota DPR. Sedangkan para anggota, menurutnya, memiliki beberapa tenaga ahli dan hampir setiap hari menerima tamu hingga para tenaga ahli para anggota sering berada di lorong-lorong ruangan.
"Kapasitas gedung kita ini nggak memenuhi kinerja. Anggota DPR nggak betah di ruangannya sempit, di dalam situ ada sekretaris, tenaga ahli, apalagi kalau cantik-cantik. Fasilitas luasnya (ditambah), kan mereka bawa tenaga ahli, terus ada relawan yang datang. Mereka bejejer di lorong-lorong karena yang ada sekarang ruangan tiap anggota 4x7 meter," beber dia.
Untuk ruangan tiap-tiap anggota, kata dia, rencananya dibangun 160 meter persegi dan hal tersebut akan dibahas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2015.
Ia menambahkan, dalam setiap lantai yang berisi beberapa ruangan anggota DPR juga belum maksimal memiliki fasilitas di antaranya toilet.
"160 Meter per satu orang sudah diatur. (Lalu) sarana dan prasarana, utilitas masa 1 toilet dipakai 8 sampai 9 orang. Kita (akan) buat perencanaan baik, kita bahas diusulkan di RAPBN. Jadi diperluas 2 kali lipat. Anggota DPR itu 560 orang, masa kalah sama BPK yang anggotanya 9 orang gedungnya luas begitu," tandas Roem.
Bersabarlah Anggota Dewan
Ketua DPR Setya Novanto meminta anggota dewan untuk bersabar mewujudkan Gedung DPR baru. Karena saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisasi.
"‎Kita menginventarisasi dulu secara keseluruhan. Sabar," kata Setya di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (31/10/2014) malam.
Setya berujar pembangunan gedung baru tersebut belum direncanakan. ‎Padahal sebelumnya Ketua Badan Urusan Rumah Tangga (BURT) telah mengungkapkan wacana ini. "Belum ada rencana (pembangunan gedung baru)," kilah Setya.
Baca Juga
Meski begitu, dia mengakui penambahan jumlah Tenaga Ahli yang saat ini ada lima orang menjadi perhatian pihaknya. Setya menjelaskan, ketersediaan ruangan bagi mereka ini harus dicarikan solusi.‎
‎
"Tentu kita akan evaluasi bagaimana masalah ruangan-ruangan yang ada. Kalau nggak cukup, bagaimana jalan keluarnya," ucap dia..
‎
Setya menjelaskan, belum ada rapat-rapat atau pembicaraan yang membahas wacana itu‎. Menurutnya, perbaikan Gedung DPR tidak mesti membangun gedung baru, melainkan bisa berbentuk renovasi dalam fasilitas gedung yang sudah ada.
"Bisa juga renovasi lampu-lampu yang sudah putus, udah kotor," ujar Setya.
Advertisement