Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi dinilai perlu menguatkan kembali jalinan komunikasi dan ikatan politiknya dengan PDIP dan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. Hal ini terkait dengan isu mengenai adanya pihak-pihak yang mendorong Jokowi memisahkan diri dari PDIP dan Megawati, terutama tak segera selesainya konflik KPK versus Polri.
"Kecuali jika memang Presiden Jokowi ingin bunuh diri secara politik," ujar pengamat politik yang juga dosen Fisip Universitas Airlangga Surabaya, Haryadi di Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Haryadi menilai, isu yang mendorong Jokowi memisahkan diri PDIP dan Megawati makin menguat. Namun demikian, Jokowi diharapkan tidak goyah atas munculnya dorongan-dorongan itu.
Menurut dia, dorongan untuk berpisah dengan partai yang mengusungnya dalam Pilpres 2014 berasal dari figur atau faksi kelompok relawan pendukung presiden yang berkarakter anti-partai.
"Menurut saya, jika langkah itu diambil Presiden Jokowi, mungkin saja Megawati dan PDIP akan sedikit merugi, tapi tetap akan eksis sebagai kekuatan politik besar. Karena pondasi Megawati dan PDIP sudah kokoh. Sementara bagi Presiden Jokowi, niscaya akan merupakan bunuh diri politik dan konyol," tegas dia.
Sebab, menurut Haryadi, anti-partai berarti menentang semangat konstitusi yang mengharuskan pengembangan demokrasi Indonesia berpilar partai. Sehingga, imbasnya, Jokowi akan kehilangan basis kekuatan di parlemen.
Dia mengatakan, dengan sikapnya itu mungkin saja ada partai lain yang siap mendukung Jokowi di parlemen, akan tetapi kepentingannya semu dan sesaat. Hasilnya, kinerja kekuasaan pemerintahan tidak akan efektif. Â
"Pada saat yang sama, memisahkan diri dari Megawati, maka Presiden Jokowi akan kehilangan patron ideologi nasionalisme-kewargaan. Juga, Presiden Jokowi akan mudah dicap sebagai pengkhianat politik," tegas Haryadi. (Mvi/Ans)
Jokowi Dinilai Perlu Kuatkan Komunikasi dengan PDIP dan Megawati
Jokowi diharapkan tidak goyah atas munculnya dorongan-dorongan agar berpisah dengan Megawati dan PDIP.
diperbarui 12 Feb 2015, 07:39 WIBDiterbitkan 12 Feb 2015, 07:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Video Terkini
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Masih Ada 34 Pejabat Kabinet Merah Putih Belum Lapor LHKPN
3 Fakta Menarik dari Suku Bugis, Suku Terbesar di Sulawesi
Daftar Fenomena Gerhana Sepanjang 2025
Apakah Seorang Muslim Pasti Masuk Neraka sebelum Menikmati Surga? Tinjauan Hadis Nabi
Jembatan Putus, Puluhan Siswa di Sukabumi Nekat Menerjang Arus Sungai Menuju Sekolah
Virus HMPV Ditemukan di Tanah Air, Calon Pandemi Baru?
Pilih Patrick Kluivert Latih Timnas Indonesia, Erick Thohir Sebut Zinedine Zidane dan Real Madrid
Dinkes DKI Sebut Kasus ISPA oleh HMPV di Jakarta Sudah Ada Sejak 2022
Mengenal Pia Saronde, Kuliner Khas Gorontalo yang Kaya Rasa dan Budaya
Ini 3 Waktu Puasa di Bulan Rajab yang Wajib Dicoba Minimal Sekali Seumur Hidup
Kasus Investasi Bodong, Eks Dirut PT Taspen Antonius Kosasih Ditahan KPK
350 Caption untuk Suami Simple yang Menyentuh Hati