PoliticaWave: Menteri Populer Lantaran Humasnya Bagus

Sebagai contoh, Presiden Jokowi dinilai memiliki tim sosial media yang aktif saat kampanye Pilkada DKI 2012 dan Pilpres 2014.

oleh Audrey Santoso diperbarui 12 Feb 2015, 08:36 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2015, 08:36 WIB
Jokowi-JK Berfoto Bersama Menteri Kabinet Kerja
Jokowi dan JK berpose bersama para Menteri Kabinet Kerja di depan Istana Negara, Jakarta, Senin (27/10/2014). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri PoliticaWave Yose Rizal mengatakan dalam era IT (informasi dan teknologi) saat ini, media sosial merupakan corong komunikasi yang strategis antara pemimpin dengan rakyat. Ia melihat beberapa menteri, lembaga dan partai sudah menyadari dan memanfaatkan hal tersebut dengan baik.

Yose mengambil contoh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Jokowi dinilai memiliki tim sosial media yang aktif saat kampanye Pilkada DKI 2012 dan Pilpres 2014.

"Pak Jokowi saat mau jadi gubernur dan presiden, punya tim Humas yang sangat rajin dan kreatif. Itu dapat menjadi media komunikasi Pak Jokowi dengan masyarakat. Masyrakat juga jadi mengenal sosok Jokowi," ujar Yose di kawasan Tebet Jakarta, Rabu (11/2/2015).

Sementara, politisi PDIP Eva Kusuma Sundari mengingatkan masyarakat menilai para menteri berdasarkan kinerja, bukan eksistensi di media sosial. Menurut dia, banyak menteri di Kabinet Kerja yang kinerjanya maksimal, namun namanya tak pernah mendapat apresiasi dari masyarakat. Ia mencontohkan Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup Siti Nurbaja yang dinilai sudah bekerja maksimal.

"Banyak juga menteri yang tidak populer di media, tapi kerja. Saya tahu Ibu Siti sudah bekerja maksimal. Misalnya 20 pokja (kelompok kerja) dibentuk untuk merespons berbagai masalah kehutanan, lingkungan dan pencemaran. Kasus Gunung Halimun selesai, ada distribusi tanah untuk masyarakat adat di sana. Ia pun cepat merespons masyarakat yang mengadu ada pencemaran, seperti di Tangsel (Tangerang Selatan), Bekasi," jelas Eva di kawasan Tebet Jakarta, Rabu kemarin.

Ia juga mengakui, sikap pro-aktif staf humas sangat memengaruhi citra para pejabat publik di mata masyarakat. Namun ia menyayangkan tak semua staf humas menteri membangun relasi yang baik dengan masyarakat dan media, sehingga masyarakat tak bisa melihat kinerja para menteri secara menyeluruh.

"Tidak semua humas menteri pintar bangun hubungan dengan wartawan. Zaman sekarang kan menteri yang humasnya bagus, ke mana-mana undang media. Tapi ada juga menteri yang humasnya tidak maksimal, sehingga tidak dikenal masyarakat, padahal kerja juga. Hal ini memengaruhi popularitas menteri," pungkas Eva Kusuma Sundari. (Ans)

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya