Kongres PDIP Jadi Ajang Perebutan Kursi Sekjen

Kongres IV PDIP Yang digelar di Bali mengagendakan pengukuhan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai banteng moncong putih.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 03 Apr 2015, 16:14 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2015, 16:14 WIB
Tjahjo Kumolo
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo. (Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Kongres IV PDIP Yang digelar di Bali mengagendakan pengukuhan Megawati Soekarnoputri sebagai ketua umum partai banteng moncong putih. Kongres itu juga akan menentukan siapa sekretaris jenderal (sekjen) PDIP selanjutnya.

"Pada Kongres PDIP memang mengagendakan beberapa agenda kerja strategis untuk membawa posisi politik partai PDIP ke depan, posisi ketua umum partai yang secara organisatoris telah ditetapkan dalam Rakernas, di samping tentunya akan diperbincangkan pada posisi sekjen partai," ujar politisi senior PDIP Tjahjo Kumolo melalui pesan singkatnya di Jakarta, Jumat (3/4/2015).

Pria yang melepas posisi sekjen karena menjadi Menteri Dalam Negeri itu menegaskan, siapapun kader partai mempunyai hak yang sama untuk maju sebagai sekjen PDIP. Namun dirinya mengingatkan kader tersebut harus mempunyai rekam jejak yang sudah teruji.

"Setidaknya track record-nya harus sudah teruji sebagai kader partai atau minimal sudah aktif atau duduk sebagai fungsional partai dengan berbagai penugasan jabatan minimal di atas 5 tahun kerja," jelas dia.

Selain syarat tersebut dipenuhi, mantan Ketua Fraksi PDIP itu juga menjelaskan, ada syarat tidak tertulis untuk kader partai yang harus dipenuhi. Salah satunya harus bisa bekerja sama dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Calon sekjen harus sudah dikenal betul oleh Ibu ketua umum (Megawati) dan calon sekjen juga harus paham visi misi perjuangan Ibu ketua umum selama ini. Ibu Megawati adalah senior partai, pendiri, dan penggerak partai. Karena itu calon sekjen harus bisa bekerja sama dengan Ibu ketua umum. Ini setidaknya persyaratan yang tidak tertulis dari calon sekjen PDIP ke depan," jelas Tjahjo.

Menurut dia hal itu patut dicermati karena partai harus mempertahankan kemenangan dalam Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 sebagai salah satu tantangan ke depan yang harus dilakukan sekjen.

"(Sekjen harus memahami ketum) karena partai harus mempertahankan kemenangan dalam Pileg dan Pilpres 2019 yang mana pemilu dan Pilpres PDIP di mana di bawah kepemimpinan yang konsisten dari Ketua Umum Ibu Megawati Soekarnoputri telah mampu memenangkan PDIP dalam Pileg 2014 dan Pilpres 2014," pungkas Tjahjo. (Mut)

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya