Liputan6.com, Kupang - Selama sepekan terakhir, bermunculan kapal-kapal nelayan dari luar Indonesia di perairan Nusa Tenggara Timur. Hal tersebut dikhawatirkan oleh nelayan-nelayan di wilayah ini.
"Dalam satu minggu saja saya sudah mendapatkan laporan dari nelayan-nelayan kami bahwa ada kapal-kapal asing dari luar Indonesia yang menangkap ikan di daerah kita," kata Ketua Himpunan Nelayan Indonesia (HNSI) Kupang Maxi Ndun di Kupang, Jumat (23/10/2015) seperti yang dilansir Antara.
Sebelumnya, Minggu 18 Oktober 2015, sejumlah nelayan asal Kupang mendapati 2 buah kapal nelayan asing berbendera Indonesia menangkap ikan di Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu.
TNP merupakan daerah konservasi. Otomatis, daerah tersebut terlarang sebagai lokasi menangkap ikan.
"Daerah itu kan sudah dilarang baik oleh pemerintah daerah dan pusat, tetapi nelayan-nelayan asing tersebut datang dan menangkap ikan di daerah tersebut. Padahal, nelayan-nelayan di NTT sudah dilarang untuk beraktivitas melakukan penangkapan di sekitaran wilayah itu," ujar Maxi.
Kapal asing tersebut dari laporan yang diterimanya dari nelayan-nelayan, berasal dari negara Filipina. Namun, mereka menggunakan bendera Indonesia dan melibatkan 2 WNI. Kedua WNI ini bertugas untuk berkomunikasi dengan nelayan Indonesia jika kedapatan mencuri ikan.
Tidak hanya di sekitaran TNP Laut Sawu saja, pada Kamis 22Oktober 2015, dia menerima laporan soal kemunculan kapal nelayan asing berbendera Indonesia di perairan Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT.
"Nelayan-nelayan kita sempat berinteraksi dengan mereka, dan dari wajah mereka kelihatan kalau mereka bukan dari Indonesia," ujar Maxi.
Kemunculan sejumlah kapal nelayan asing di perairan NTT ini, diduga akibat diperketatnya wilayah perairan lain di Indonesia. Nelayan asing itupun berpindah ke NTT yang dianggap masih aman.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah daerah dan pusat lebih serius mengamankan wilayah perairan NTT. Sehingga hasil tangkapan nelayan di NTT terus melimpah. Lingkungan ekosistem di TNP Laut Sawu juga bisa dijaga.
"Laporan tertulis dan lokasi-lokasi mana yang menjadi titik pencurian nelayan-nelayan asing juga sudah kami sampaikan, kepada Ibu Menteri Susi, tetapi belum ada respon sampai saat ini," tukas Maxi. (Bob/Mut)
Kapal Nelayan Asing Bermunculan di Perairan NTT
Kapal asing itu menggunakan bendera Indonesia dan memiliki kru WNI.
Diperbarui 23 Okt 2015, 13:31 WIBDiterbitkan 23 Okt 2015, 13:31 WIB
Kapal-kapal itu terlihat sangat besar dan telah dilengkapi berbagai teknologi mumpuni dibandingkan kapal nelayan Indonesia. (Liputan6.com/Richo Pramono)... Selengkapnya
Advertisement
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Dongkrak Penjualan, ACC Gelar Pameran Mobil di Manado
Wakil Wali Kota Depok Temukan Tujuh Titik Sumber Kemacetan Jalan Raya Sawangan
Sebanyak 2.265 Warga DIY Daftar Pemeriksaan Kesehatan Gratis, Ini Harapan Sri Sultan
Prediksi Liga Inggris Manchester City vs Liverpool: Kemenangan Harga Mati bagi The Citizens
Jadi Staf Ahli Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, Susi Pudjiastuti Tak Mau Digaji
16 Lagu Taylor Swift yang Viral di TikTok: Mana Favoritmu?
Ivan Gunawan Tak Pernah Minta Jodoh Saat Umrah: Allah Lebih Ngerti Isi Hatiku
Jakarta Pertamina Enduro Sapu Bersih PLN Mobile Proliga 2025 Seri Palembang
Ketika Karya Pelukis Perempuan Penyandang Autisme Warnai Kotak Hampers Edisi Spesial Idulfitri
Etihad Airways Catat Laba Bersih Rp 7,7 Triliun sepanjang 2024
Lindungi Investor, Komisi Sekuritas AS Luncurkan Unit Siber Kripto
Retret Kepala Daerah yang Gaduh Usai Diboikot Ketum PDIP Megawati