Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo menghadiri acara puncak peringatan hari lahir ke-70 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) di Stadion Gajayana, Malang, Jawa Timur. Diawal sambutannya, Jokowi lebih dulu meluruskan informasi yang beredar di kalangan warga NU, yang menyebutkan dia tidak mau hadir dalam acara tersebut.
"Saya tahu, kemarin beredar kabar bahwa saya tidak hadir di sini. Benar nggak (tidak hadir)? Mana berani Presiden sama Muslimat NU. Dimarahi sama Ibu Khofifah (Ketua Umum Muslimat NU dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa) nanti," ujar Jokowi disambut tepuk tangan riuh ribuan ibu-ibu dari Muslimat NU yang memenuhi lebih dari separuh isi stadion tersebut.
Sebelum menyampaikan arahan dan isi sambutan resminya, Jokowi juga meminta agar ibu-ibu Muslimat NU yang datang dari berbagai daerah di seluruh Indonesia, tidak lupa membeli buah tangan atau berbelanja berbagai produk-produk buatan Malang dan Jawa Timur untuk dibawa pulang ke daerah masing-masing.
"Tadi kan sudah juga disampaikan Pak Gubernur Jawa Timur bahwa nanti setelah acara ini, diminta untuk belanja yang banyak di Jawa Timur. Silakan berbelanja. Tapi, nanti minta sangu sama Pak Gubernur. Jangan hanya nyuruh-nyuruh saja. Setuju ndak?" guyon Jokowi.
Baca Juga
Pernyataan Jokowi itu sontak disambut riuh tawa hadirin. Tak terkecuali Gubernur Jawa Timur Soekarwo, yang meminta agar Muslimat NU membelanjakan uangnya di Jawa Timur. "Setuju Pak Presiden," jawab ibu-ibu Muslimat NU serentak.
"Waduh, kalau begitu semuanya pada setuju," ujar Jokowi.
Dalam sambutannya Jokowi mengatakan, di usia ke-70 tahun, Muslimat NU menjadi organisasi sayap NU yang mempunyai sejarah dan kontribusi besar terhadap pembangunan di Indonesia. ‎Karena itu, ia berpesan agar Muslimat NU memperkuat dan terus berjuang membantu demi umat, bangsa, dan negara.
"Kita harus bersatu wujudkan Indonesia yang adil, sejahtera. Bersatu mewujudkan itu," ucap Jokowi.
Harlah ke-70 Muslimat NU bertemakan "Bersatu Mewujudkan Indonesia Damai Sejahtera" bertujuan untuk membuka sarana silaturahmi dan konsolidasi nasional Muslimat NU dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Muslimat NU adalah organisasi sosial keagamaan dan kemasyarakatan yang menjadi sayap perempuan NU. Organisasi yang lahir pada 29 Maret 1946 ini bertujuan mengangkat harkat dan martabat perempuan Indonesia melalui bidang ekonomi, kesehatan, pendidikan, dakwah, dan sosial.
Muslimat NU berada di 34 provinsi di Indonesia dan tercatat memiliki 554 cabang di tingkat Kabupaten/Kota serta 5.222 anak cabang di tingkat kecamatan. Organisasi ini memiliki lebih dari 36.000 ranting di tingkat desa/kelurahan.