Mendagri: Rekrutmen Praja IPDN Didampingi KPK

Jika nanti ada praja IPDN yang ketahuan menyuap untuk melewati psikotes serta kesehatan, maka langsung dikeluarkan.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 18 Jul 2016, 15:23 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2016, 15:23 WIB
20160302-Mendagri-Tjahjo Kumolo-JT
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo saat mengikuti rapat kerja dengan Komite I DPD RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/3/2016).(Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menjamin wajah Institut Pemerintah Dalam Negeri (IPDN) sudah berubah. Sebab, perekrutan para calon praja atau mahasiswa menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Rekruitmen praja IPDN sekarang didampingi KPK. Jadi jatah-jatah tidak ada, karena dimonitor," ucap Tjahjo di IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Senin (18/7/2016).

Politikus senior Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu menuturkan, jika nanti ada praja yang ketahuan menyuap untuk melewati psikotes serta kesehatan, maka langsung dikeluarkan.

"Jika ada praja yang diterima, kemudian ketahuan menyuap, maka akan langsung diberhentikan," ungkap Tjahjo.

Dia mengungkapkan, hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti amanat Presiden Joko Widodo atau Jokowi, yang ingin IPDN sebagai kampus revolusi mental.

"Ini kan bertujuan, sebagaimana menjalankan apa yang telah dicanangkan oleh Presiden Jokowi, IPDN sebagai pusat pembelajaran revolusi mental," tutur Tjahjo.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya