Romi Minta Djan Faridz Tiru Lulung Akhiri Konflik PPP

Romi mengatakan, PPP kepemimpinannya jelas sudah sah dan tinggal proses islah dengan Djan Faridz.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 27 Des 2017, 06:46 WIB
Diterbitkan 27 Des 2017, 06:46 WIB
PPP Kubu Romy Datangi Kantor KPU
Romahurmuziy menjawab pertanyaan wartawan saat mengunjungi kantor KPU. Romi menjelaskan perihal kedatangannya untuk membahas legalistas kepengurusan partai, Jakarta, Selasa (27/1/2015). (Liputan6.com/Faisal R Syam)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PPP Romahurmuziy atau Romi mengatakan, kepemimpinannya jelas sudah sah dan tinggal proses islah dengan Djan Faridz. Hal ini menyusul sudah ada putusan dari Mahkamah Agung yang menolak kasasinya Djan.

Bahkan dia meminta mencontoh kader PPP DKI Abraham Lunggana atau Haji Lulung. Dimana diketahui, yang bersangkutan siap menerima perintah dari Romi.

"Itu merupakan salah satu bukti, Haji Lulung yang merupakan salah satu loyalis Pak Djan Faridz sudah menyatakan terbuka untuk menaati perintah dan tunduk hasil Muktamar Pondok Gede. Sekaligus itu benteng terakhir Pak Djan Faridz di akar rumput," kata Romi di Jakarta, Selasa (26/12/2017).

"Kita menerimanya dengan tangan terbuka, baik disampaikan Haji Lulung. Dan saya mengimbau apa yang disampaikan Haji Lulung juga diikuti dengan Pak Djan Faridz," lanjut dia.

Romi menegaskan, meski belum mendapatkan jabat tangan Djan. Dia berusaha akan menemuinya.

"Kita diskusikan apa. Pak Djan Farid maunya apa. Tinggal ketemunya belum. Bahkan sudah 5 kali kerumahnya," jelas Romi.

 

Tak Pengaruhi PPP

Romi buka Rapimnas II PPP versi muktamar Surabaya
Ketua Umum DPP PPP Romahurmuziy (kedua kiri) bersama Wakil Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono (kiri) saat menghadiri pembukaan Rapimnas II PPP versi muktamar Surabaya di Hotel Ibis Cawang, Jakarta Timur, Selasa (23/5). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dia pun yakin, meski tak terjadi islah hingga 2019, kondisi tersebut tidak mempengaruhi PPP saat mengikuti gelaran Pilkada maupun Pilpres. Pasalnya Djan Faridz dianggap tak mempunyai kekuatan lagi.

"Beliau juga tidak mempunyai dukungan pengurus. Bahkan Sekjennya (Dimyati Natakusuma) sudah didaftarkan partai lain. Jadi saya kira itu sudah menunjukkan pak Djan Faridz tidak memiliki kekuatan sama sekali. Sehingga apa yang ada di PPP ini adalah 100 persen PPP yang utuh sebelum konflik. Hanya tinggal Pak Djan Faridz," pungkas Romi.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya