Berani Upayakan Perdamaian, Jokowi Dapat Penghargaan Tertinggi

Presiden Joko Widodo mendapat Khazi Amanullah Khan Medal dari Presiden Ashraf Ghani dalam kunjungannya ke Afghanistan.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 30 Jan 2018, 10:05 WIB
Diterbitkan 30 Jan 2018, 10:05 WIB
Presiden Joko Widodo mendapat Khazi Amanullah Khan Medal dari Presiden Ashraf Ghani saat kunjungannya ke Afghanistan.
Presiden Joko Widodo mendapat Khazi Amanullah Khan Medal dari Presiden Ashraf Ghani saat kunjungannya ke Afghanistan.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi mendapat Khazi Amanullah Khan Medal dari Presiden Ashraf Ghani dalam kunjungannya ke Afghanistan. Itu adalah medali penghargaan tertinggi atas keberaniannya dalam upaya perdamaian dunia, termasuk di Afghanistan.

"Presiden Afganistan memberikan medali tertinggi kepada Presiden Jokowi, yaitu penghargaan medali tertinggi untuk keberanian atas upaya perdamaian dunia, termasuk di Afganistan," tulis Menteri Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam akun Twitternya, Selasa (30/1/2018).

Selain itu, dalam pertemuannya dengan Presiden Ashraf, Jokowi juga membahas soal pembangunan Kompleks Indonesia Islamic Center di Kabul. Sementara saat ini masjidnya sudah dipakai sejak 2015.

Pada Senin, 29 Januari 2018, Jokowi nekat mengunjungi Afghanistan, meski Ibu Kota negara itu baru saja diserang rentetan teror.

Beberapa hari lalu, Kabul diguncang bom mobil menggunakan ambulans, yang menewaskan lebih dari seratus orang. Lalu pagi kemarin, Jokowi mengatakan, terdengar kabar serangkaian ledakan juga terjadi di Kabul, tak jauh dari sebuah akademi militer.

Menurut Jokowi, umat Islam adalah korban terbanyak dari konflik, perang, dan terorisme. Datanya sangat memprihatinkan. Sebanyak 76 persen serangan teroris terjadi di negara Muslim dan 60 persen konflik bersenjata di dunia terjadi di negara Muslim.

"Lebih jauh lagi, jutaan saudara-saudara kita harus keluar dari negaranya untuk mencari kehidupan yang lebih baik, 67 persen pengungsi berasal dari negara Muslim," kata Jokowi.

Ancaman radikalisme dan terorisme, kata Jokowi, terjadi di mana-mana. Tidak ada satu pun negara yang kebal darinya. Serangan terorisme terjadi di hampir semua negara, termasuk di Indonesia dan Pakistan, dan sekarang di Afghanistan.

"Apakah kita akan biarkan kondisi yang memprihatinkan ini terus berulang terjadi? Tentu tidak. Kita tidak boleh membiarkan negara kita, dunia, berada dalam situasi konflik. Penghormatan kita kepada kemanusiaan, kepada humanity, seharusnya menjadi pemandu kita dalam berbangsa dan bernegara," ucap Jokowi.

Hari ini, Jokowi seharian berada di Kabul. Dia bertemu dengan Presiden Ashraf Ghani, lalu Majelis Perdamaian Tinggi Afghanistan, dan mengunjungi Istana Darul Aman. 

 

Lapis Baja

Presiden Jokowi dan Presiden Afganistan Ashraf Ghani
Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menyambut kedatangan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di tengah hujan salju, dalam kunjungan kenegaraan di Istana Presiden Arg, Kabul, Senin (29/1). (Liputan6.com/Pool/Biro Pers Setpres)

Pihak Istana memastikan keamanan Presiden Joko Widodo atau Jokowi tetap terjamin selama kunjungan kerja di Afghanistan. Menurut dia, pemerintah Afghanistan sudah memberikan pengamanan ekstra kepada Jokowi selama berada di negara tersebut.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung pun membeberkan bagaimana pengamanan Jokowi yang baru saja sampai di Afghanistan. Menurut Pramono, sepanjang jalan dari bandara ke Istana Presiden Afghanistan, Jokowi menumpang kendaraan berlapis baja dengan dikawal dua helikopter yang terbang di atas mobil Presiden.

"Sepanjang jalan dr Airport ke Istana Presiden Afganistan melalui jalan2 berbeton, kendaraan lapis baja dan 2 heli terbang diatas mobil Presiden," tulis Pramono dalam akun Twitternya, Senin (29/1/2018).

Di sana, kata Pramono, Jokowi harus melewati jalan berbeton dan disambut salju yang turun.

Saksikan video di bawah ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya