KPK Telisik Dugaan Aliran Suap ke Pejabat PT Garuda Indonesia

KPK menegaskan, kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Airbus SAS serta Roll-Royce pada PT Garuda Indonesia terus berjalan.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 25 Jul 2019, 23:30 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2019, 23:30 WIB
Berkas Dokumen Arsip File
Ilustrasi Foto Berkas atau Dokumen. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menegaskan, kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Airbus SAS serta Roll-Royce pada PT Garuda Indonesia terus berjalan.

Penyidik pun memeriksa mantan Manager Administrasi and Finance Connaught International Pte Ltd Sallyawati Rahardja, Kamis (25/7/2019). Sallyawati ditelisik soal dugaan aliran suap yang masuk ke kantong petinggi PT Garuda Indonesia.

Sallyawati merupakan anak buah dari Soetikno Soedarjo, penyuap mantan Dirut PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar.

"KPK mendalami keterangan saksi terkait aliran uang ke pejabat di PT Garuda Indonesia," ujar Kabag Pemberitaan dan Publikasi Yuyuk Andriati di Gedung KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (25/7/2019).

Sebelumnya, KPK menetapkan dua tersangka terkait kasus dugaan suap pengadaan mesin dan pesawat di PT Garuda Indonesia.

Mereka adalah Emirsyah Satar dan Soetikno Soedarjo yang merupakan Presiden Komisaris PT Mugi Rekso Abadi (MRA).

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Bentuk Suap

Berkas Dokumen Arsip File
Ilustrasi Foto Berkas atau Dokumen. (iStockphoto)

Emirsyah Satar dalam kasus ini diduga menerima suap Euro 1,2 juta dan USD 180 ribu atau senilai total Rp 20 miliar.

Ia juga diduga menerima barang senilai USD 2 juta yang tersebar di Singapura, Australia, dan Indonesia, dari perusahaan manufaktur terkemuka asal Inggris, Rolls Royce, dalam pembelian 50 mesin pesawat Airbus SAS pada periode 2005-2014 di PT Garuda Indonesia.

KPK menduga, pemberian suap itu dilakukan melalui seorang perantara Soetikno Soedarjo selaku beneficial owner dari Connaught International Pte Ltd yang berlokasi di Singapura.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya