Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, dirinya terus bergerak untuk mewujudkan mimpi Presiden Joko Widodo atau Jokowi, sebagaimana visi-misinya 2019-2024 mendatang, terlebih untuk ketahanan kesehatan nasional.
Hal ini disampaikannya dalam Webinar Nasional IV Bulan Bung Karno 2020 yang diselenggarakan Badan Pendidikan dan Pelatihan Pusat PDIP, dengan tema 'Politik Kesehatan Berdikari'. Selain Terawan, turut hadir Ketua DPR RI Hasto Kristiyanto, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kepala BKKBN Hasto Wardoyo, dan Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan.
Baca Juga
"Presiden Jokowi mengarahkan agar kebijakan bidang kesehatan menurunkan angka stunting, turunnya angka kematian ibu dan bayi, pengendalian harga obat, dan peningkatan penggunaan alat kesehatan produksi dalam negeri," kata Terawan, Selasa (30/6/2020).
Advertisement
Dia pun menjelaskan, Kemenkes sudah melakukan penguatan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) untuk pendidikan gizi masyarakat, layanan kesehatan ibu dan anak, serta pelayanan imunisasi. Kemudian, melakukan pembangunan pemerataan kesehatan, Kemenkes memfokuskan pada daerah perbatasan dan daerah tertinggal.
Lalu, lanjutTerawan, memperkuat pelayanan kesehatan tradisional mengintegrasikan konvensional dan komplementer. Yakni, modalitas pengobatan tradisional yang dapat dilayani di rumah sakit adalah pelayanan tradisional komplementer yang sudah terbukti aman dan bermanfaat.
"Dilaksanakan oleh tenaga kesehatan terlatih di bidang tradisional. Jumlah lulusan D3 jamupoltekkes hingga saat ini ada sebanyak 561 orang dan lulusan D3 dan D4 BA Trainer sebanyak 373 orang. Dengan kemampuan tambahan akupuntur herbal medic di 250 rumah sakit pemerintah di Indonesia. salah satu contoh rumah sakit yang sudah menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional terintegrasi adalah rumah sakit umum pusat De. Sarjito di Yogyakarta," jelas Terawan.
Dalam hal fasilitas kesehatan, Kemenkes mendistribuskan tenaga kesehatan melalui program Nusantara Sehat meliputi 467 kabupaten/kota dan 30 propinsi di seluruh Indonesia. Masih ditambah dengan pengembangan teknologi kesehatan digital (e-health) untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses pelayanan kesehatan.
"Kementerian Kesehatan membuat aplikasi-aplikasi yang dapat melayani masyarakat dalam memberikan informasi konsultasi seputar kesehatan maupun permasalahan kesehatan lainnya. Aplikasi bernama Sehat Media merupakan strategi inovasi dalam peningkatan akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat," kata Terawan.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penanganan Covid-19
Di situasi pandemi, pihaknya sedang mempersiapkan regulasi terkait pelayanan kesehatan digital sehingga terbagun ekosistem digital di bidang kesehatan. Ini semakin strategis demi mencegah penularan covid-19 kepada tenaga medis serta pasien yang berkunjung ke rumah sakit.
Selain itu, mendorong percepatan produksi reagen PCR dan rapid test covid maupun ICJ dalam negeri. Saat ini juga sudah terbit izin edarnya. Lalu sebagai upaya pemenuhan ventilator terutama dalam penanganan covid-19, Kemenkes bersama perguruan tinggi dan lembaga penelitian bersinergi untuk menciptakan inovasi.
"Sampai saat ini sudah dilakukan pendampingan terhadap 36 inovator untuk pengembangan ventilator. Sebanyak 4 inovator ventilator sudah berizin," ungkap Terawan.
Dia juga menuturkan, masyarakat tak perlu ragu untuk menggunakan obat tradisional modern (OMAI) untuk memperkuat ketahanan tubuh masyarakat di tengah pandemi covid-19.
"Sudah dilakukan pengembangan obat modern asli Indonesia atau disingkat OMAI yaitu produk dengan bahan baku dari kekayaan alam Indonesia yang sudah dibuktikan keamanan dan kasiatnya secara ilmiah melalui uji praklinik maupun klinik," tukasnya
Advertisement