Anies Sebut Jumlah Warga Miskin di Jakarta Meningkat Akibat Pandemi Covid-19

Meski begitu, Anies mengklaim peningkatan jumlah warga miskin di Jakarta masih rendah ketimbang provinsi lain.

oleh Ika Defianti diperbarui 19 Apr 2021, 21:32 WIB
Diterbitkan 19 Apr 2021, 21:21 WIB
Gubernur Anies Klaim Kemiskinan DKI Jakarta Terkecil di Indonesia
Kondisi permukiman warga di bantaran Sungai Ciliwung kawasan Manggarai, Jakarta, Rabu (19/2/2020). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan Jakarta berhasil mencapai persentase penduduk miskin terkecil dalam lima tahun terakhir, 3,42 persen pada tahun 2019. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengungkapkan adanya peningkatan jumlah penduduk miskin di ibu kota akibat pandemi Covid-19.

Hal tersebut disampaikan Anies Baswedan saat pidato Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) 2020 dalam Rapat Paripurna di Gedung DPRD DKI Jakarta, pada Senin (19/4/2021).

Anies menyatakan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada September 2020 tercatat sebesar 496.840 orang atau sebesar 4,69 persen.

"Jumlah ini meningkat jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada periode September 2019 sebesar 362.300 orang atau sebesar 3,42 persen," kata Anies.

Kendati begitu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menyatakan, jumlah tersebut merupakan yang terendah bila dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia.

Secara persentase, kata Anies, jumlah penduduk miskin nasional mencapai 27,55 juta orang atau 10,19 persen.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

IPM Meningkat

Sementara itu, lanjut dia, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan Umur Harapan Hidup meningkat di tahun 2020, meskipun terdampak Covid-19.

"Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di mana kinerja pembangunan manusia di Provinsi DKI Jakarta pada tahun 2020 tercatat sebesar 80,77 meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 80,76. Di tengah pandemi COVID-19, IPM DKI Jakarta merupakan yang tertinggi di Indonesia serta satu-satunya provinsi dengan nilai IPM di atas nilai 80 atau sangat tinggi," ucapnya.

Sedangkan pada dimensi kesehatan, Umur Harapan Hidup DKI Jakarta juga meningkat. Tahun 2019 72,79 tahun, dan tahun ini mencapai 72,91 tahun. Begitu pula pada dimensi pengetahuan, Harapan Lama Sekolah dan Rata-rata Lama Sekolah juga meningkat.

"Harapan Lama Sekolah mencapai 12,98 tahun. Sebelumnya 12,97 tahun. Rata-rata Lama Sekolah mencapai 11,13 tahun, meningkat cukup tinggi dibandingkan tahun 2019 yaitu 11,06 tahun," jelas dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya