Liputan6.com, Jakarta Innovative Government Award (IGA) yang digelar Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) merupakan sebuah upaya mendorong lahirnya berbagai inovasi dari pemerintah daerah (Pemda).
Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Suhajar Diantoro saat membuka tahapan presentasi kepala daerah, sebagai bagian dari penilaian pemberian penghargaan/insentif IGA 2021, di Ruang Sidang Utama (RSU) Kantor Pusat Kemendagri, Selasa (23/11/2021).
Baca Juga
Inovasi tersebut, kata Suhajar, untuk mewujudkan salah satu fungsi kehidupan bernegara, yakni memberikan pelayanan yang mampu melahirkan keadilan. Selain itu, langkah ini juga berkaitan dengan tiga fungsi pemerintah lainnya, yakni pembangunan yang melahirkan kesejahteraan, pemberdayaaan yang melahirkan kemandirian, serta pengaturan untuk melahirkan ketertiban.
Advertisement
Dia menegaskan, saat ini pola relasi yang terbangun telah menempatkan rakyat berada di atas pemerintah. Dengan demikian, pemerintah dan aparaturnya berperan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Lagi pula, ujung dari kerja pemerintah yakni membuat masyarakat lebih merasa dilayani dengan semakin cepat, murah, bahkan gratis.
“Dilayani dengan cara-cara yang lebih pintar, lebih baik, itulah inti daripada inovasi,” terang Suhajar.
Kunci Penting Pemda untuk Berinovasi
Di sisi lain, Suhajar menjelaskan, kemajuan sebuah daerah ditentukan oleh kemampuan untuk mengubah organisasi pemerintahan daerah menjadi pelayan publik yang efektif sesuai kehendak rakyat. Karena itu, Pemda perlu bertransformasi untuk mewujudkan hal tersebut, salah satunya dengan memanfaatkan teknologi.
“Maka (dibutuhkan) inovasi-inovasi yang selalu menjuarai yang mampu menciptakan rasa mudah oleh rakyat,” terangnya.
Menurutnya, ada tiga kunci sukses Pemda untuk dapat membangun berbagai inovasi. Pertama, adanya kemauan dari kepala daerah untuk berinovasi. Sebab, tanpa adanya kemauan tidak mungkin inovasi akan lahir. Kedua, adanya infrastruktur seperti jaringan teknologi informasi. Namun, dia tak menampik di beberapa daerah infrastruktur ini masih menjadi barang langka yang perlu terus didukung pembangunannya.
Kunci sukses yang ketiga, lanjut Suhajar, yakni adanya partisipasi masyarakat dengan memanfaatkan inovasi yang telah dibangun Pemda. Karena itu, berbagai fitur inovasi tersebut harus dikenal oleh masyarakat, sehingga tujuan dari penciptaannya dapat tercapai.
“Sehingga, apa yang kita cita-citakan, betul-betul dapat membuat negara kita menjadi semakin maju dan baik,” ujar Suhajar.
(*)
Advertisement