Pasca Ungkap Kasus Suap di Basarnas, Pimpinan KPK Akui Terima Teror yang Ancam Nyawa

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan dirinya mendapatkan ancaman atau pun teror dalam beberapa hari terakhir.

oleh Fachrur Rozie diperbarui 31 Jul 2023, 08:35 WIB
Diterbitkan 31 Jul 2023, 08:35 WIB
Sejumlah Pejabat dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima teror karangan di kediamannya.
Sejumlah Pejabat dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima teror karangan di kediamannya. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron membenarkan dirinya mendapatkan ancaman atau pun teror dalam beberapa hari terakhir. Teror terjadi usai KPK mengungkap adanya tindak pidana suap di Basarnas yang diduga melibatkan Kepala Basarna Marsekal Madya Henri Alfandi.

Awalnya Ghufron membahas soal adanya pihak yang sengaja ingin membunuh karakternya dengan menyebut dirinya mengikuti akun porno di media sosial. Usai membahas hal tersebut, Ghufron mengakui juga adanya pihak yang tengah meneror dirinya.

"Akhirnya mohon masyarakat memahami pembunuhan karakter ini terjadi pada hari Jumat malam 28 Juli 2023, ketika kami dalam beberapa hari ini sedang banyak mendapat tantangan dan ancaman atau teror nyawa dan kekerasan, yang disampaikan ke WhatsApp mau pun karangan bunga yang dikirim ke rumah-rumah struktural dan pimpinan KPK karena memberantas korupsi," ujar Ghufron dalam keterangannya, Senin (31/7/2023).

Diketahui, Jumat 28 Juli 2023 merupakan hari di mana Wakil Ketua KPK Johanis Tanak meminta maaf karena menetapkan Kabasarnas Henri Alfandi sebagai tersangka dugaan suap pengadaan alat pendeteksi korban reruntuhan.

Ghufron menyebut, pada Jumat malam bukan hanya dirinya yang mendapat teror berupa karangan bunga, melainkan juga pejabat struktural dan pimpinan KPK lainnya. Berdasarkan foto yang diterima awak media dari grup aplikasi perpesanan, terlihat Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi Brigjen Pol Asep Guntur dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menerima karangan bunga tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tulisan Karangan Bunga

Sejumlah Pejabat dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima teror karangan di kediamannya.
Sejumlah Pejabat dan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima teror karangan di kediamannya. (Dok. Istimewa)

Dalam karangan bunga tertulis 'selamat atas keberhasilan anda memasuki pekarangan tetangga'. Tertulis pengirimnya adalah Tetangga.

Ghufron meminta dukungan dari masyarakat untuk tetap teguh memberantas tindak pidana korupsi.

"Mari kembali membersamai KPK, dukung dan support KPK memberantas korupsi dan tidak memberi celah serta mengikuti seting serangan balik koruptor kepada KPK. Mari kita Bersatupadu dan fokus Kembali dalam memberantas korupsi. Rapatkan barisan dalam upaya kita semua membersihkan Indonesia dari korupsi," tandas Ghufron.

Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Skor Indeks Persepsi Korupsi 2022 Melorot, Respons Jokowi dan KPK. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya