Kejar Peningkatan Ekspor, Kapan Suzuki Rakit Lokal Ignis, Baleno, dan SX4 S-Cross?

Suzuki Indonesia boleh jadi memiliki pabrik perakitan terbesar ketiga setelah India dan Jepang, di Cikarang, Jawa Barat. Namun, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), agen pemegang merek (APM) Suzuki di Tanah Air, masih cukup doyan mendatangkan kendaraan secara utuh.

oleh Arief Aszhari diperbarui 23 Okt 2018, 07:04 WIB
Diterbitkan 23 Okt 2018, 07:04 WIB
Suzuki Ignis Sport
Suzuki Ignis Sport tampil di GIIAS 2018. (Herdi Muhardi)

Liputan6.com, Jakarta Suzuki Indonesia boleh jadi memiliki pabrik perakitan terbesar ketiga setelah India dan Jepang, di Cikarang, Jawa Barat. Namun, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), agen pemegang merek (APM) Suzuki di Tanah Air, masih cukup doyan mendatangkan kendaraan secara utuh atau impor dari luar negeri.

Untuk kendaraan yang masih didatangkan secara utuh sendiri, antara lain Ignis, Baleno, dan SX4 S-Cross. Lalu, dengan target pencapaian ekspor yang tinggi di tahun-tahun berikutnya, kapan ketiga model tersebut diproduksi secara lokal?

Dijelaskan President Director PT SIM, Seiji Itayama, meskipun pabrik Suzuki di Indonesia merupakan terbesar ketiga, namun Suzuki masih memiliki pabrik besar lainnya, seperti di Thailand dan Hungaria. Dan ketiga pabrik tersebut, memiliki visi dan misi atau yang diproduksi berbeda satu sama lainnya.

"Andaikata ketiga pabrik ini produksi satu jenis atau tipe kendaraan percuma, terutama untuk pasar Asia, seperti pabrik Thailand, Indonesia, dan India. Hal ini juga tidak hanya berlaku untuk Suzuki saja, tapis semua merek," jelas Itayama di sela-sela seremonial dimulainya ekspor all new Ertiga dan Nex II di Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

Lanjut Itayama, dengan pembagian produksi di masing-masing pabrik di setiap negara, Suzuki memiliki strategi tukar produk atau kolaborasi produk. Namun, pihak pabrikan berlambang huruf S ini sangat mengerti kondisi di Indonesia, dan arahan pemerintah untuk mengurangi impor mobil dan memperbanyak ekspor.

"Kita sedang studi, apa yang akan kita produksi. Semua ada kemungkinannya," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Tanpa Kehadiran Jokowi, Suzuki Diharapkan Tingkatkan Ekspor di Indonesia

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) sebagai pabrikan mobil dan motor Suzuki di Indonesia, telah melakukan pengiriman kendaraannya ke berbagai negara mulai 1993. Ekspor pabrikan berlambang huruf S ini diawali pengiriman Carry Futura, Carry Real Van, dan Katana.

Kegiatan ekspor kemudian dilanjutkan dengan produk lainnya, seperti Baleno (1998), Karimun (1998), APV (2004), Carry 1.0 (2008), Grand Vitara(2008), Swift (2008), SX4 (2010), Ertiga (2013), dan Karimun Wagon R (2015).

 

 

 

Selama 25 tahun menjadi eksportir mobil, Suzuki telah mengapalkan 478.351 unit secara CBU dan CKD ke berbagai negara.

"Ini adalah jawaban dari Suzuki terhadap harapan pemerintah untuk mendorong investasi dan ekspor. Seperti yang sudah disampaikan Presiden Joko Widodo, kunci perekonomian Indonesia, adalah investasi dan ekspor," jelas Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, di pabrik Suzuki Cikarang, Jawa Barat, Senin (22/10/2018).

Khusus untuk Ertiga, PT SIM mulai melakukan ekspor pada 2013. Hingga 2018, sebanyak 42.158 unit Ertiga telah berhasil dikapalkan ke 28 negara.

Tren positif ini terus berlanjut dengan dimulainya ekspor all new Ertiga. Acara peresmian hari ini mengawali ekspor 12.000 unit All New Ertiga ke Meksiko, Filipina, dan 20 negara lainnya yang tersebar di benua Asia, Amerika Latin, dan Oseania.

Tidak hanya mobil, Suzuki juga melakukan ekspor sepeda motor. Dimulai pada 2012, dengan mengirim mengekspor Satria FU150, Smash FI, Nex, dan Let’s dalam bentuk CBU. Kemudian pada 2014, Suzuki mengekspor sepeda motor CBU Address dan 2016 mengekspor CBU GSX Series.

Sedangkan ekspor dalam bentuk CKD dimulai pada 2012 dengan produk Shogun 125, Satria FU150, Raider (Youngstar), Thunder 125, Shooter, Nex, dan Let’s. Total hingga September 2018 sebanyak 699.481 unit, sepeda motor baik CBU dan CKD telah diekspor ke 39 negara.

Pada momentum peresmian ekspor hari ini, Suzuki turut mengapalkan NEX II ke Filipina dalam bentuk CBU. Kemudian untuk ke depannya, Suzuki juga akan mengekspor NEX II dalam bentuk CKD ke Kamboja.

Saat ini, Suzuki telah mulai mengapalkan sebanyak 4.456 unit NEX II sejak Agustus 2018. Hingga Maret 2019, Suzuki menargetkan akan mengekspor 18.660 unit NEX II ke dua negara tersebut.

 
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya