PDIP Bahas Saran Kiai Sepuh NU untuk Pilgub Jatim 2018

Partai telah mengumpulkan masukan dari para kiai sepuh NU terkait calon yang akan diusung di Pilgub Jatim

oleh Zainul Arifin diperbarui 11 Sep 2017, 01:31 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2017, 01:31 WIB
PDIP Bahas Saran Kiai Sepuh NU untuk Pilgub Jatim 2018
PDIP menggelar konsolidasi internal pemenangan untuk Pilgub Jatim 2018 (Zainul Arifin/Liputan6.com)

Liputan6.com, Malang - DPP PDIP telah mengumpulkan masukan dari para kiai sepuh Nahdlatul Ulama (NU) terkait figur yang akan diusung dalam Pilgub Jawa Timur 2018. Rapat internal pun bakal digelar untuk membahas masukan itu sebelum memutuskan calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan diusung.

Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto mengatakan, partai menjadwalkan pada Kamis 14 September akan menerima laporan dari Wasekjend DPP PDIP Ahmad Basarah yang sebelumnya sudah ditugaskan meminta masukan ke kiai sepuh NU untuk Pilgub Jatim 2018.

"Dari laporan itulah DPP akan mengambil keputusan. Ketua Umum Ibu Megawati menegaskan bagaimana hubungan kita dengan NU," kata Hasto di sela Rapat Koordinasi Internal Pemenangan Pilgub Jatim di Malang, Minggu (10/9/2017).

DPP sendiri sudah menjalani proses penjaringan nama – nama calon. Baik itu yang mendaftar secara resmi ke partai maupun hasil pemetaan politik. Namun sejauh ini satus seluruhnya masih sama, belum ada yang ditetapkan oleh DPP PDIP.

Hasto menambahkan, calon yang akan diusung oleh oleh DPP PDIP bisa kombinasi dari internal partai maupun dari luar. Di internal bisa nama seperti Ketua DPD PDIP Jawa Timur, Kusnadi atau kader partai yang kini duduk sebagai kepala daerah seperti Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharani, Wali Kota Blitar Samanhudi maupun Bupati Ngawi Budi Sulistyono.

"Kombinasi itu selain berasal dari internal PDIP juga berasal dari tokoh yang dianggap representasi dari NU. Nama – nama sudah mengerucut, September ini juga akan diumumkan," urai Hasto.

DPP PDIP menggelar Rapat Koordinasi Internal Pemenangan Pilgub Jatim 2018 di Malang. Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarno Putri turun langsung memimpin konsolidasi itu. Tak ada keterangan resmi yang disampaikan secara langsung oleh Megawati usai rapat yang berlangsung tertutup itu.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya