Liputan6.com, Jambi - Insiden warga diterkam harimau baru saja membuat geger sebagian warga Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi. Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) menerkam seorang petani perempuan di Desa Pungut, Kecamatan Air Hitam, Kabupaten Kerinci.
Kepala Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kerinci, Neneng Susanti mengatakan, korban serangan harimau itu bernama Rusmayati. Ia sehari-hari bekerja sebagai petani karet.
"Kejadiannya Kamis, 24 Mei 2018, sore sekitar pukul 16.30 WIB," ucap Neneng saat dihubungi di Kerinci, Sabtu, 26 Mei 2018.
Advertisement
Baca Juga
Sore itu, Rusmayati tengah berjalan pulang dari kebun karet. Tanpa diduga di tengah jalan, tiba-tiba ia diserang seekor harimau. Beruntung, nyawanya masih bisa tertolong, ia berhasil diselamatkan sang suami yang sama-sama baru saja kembali dari kebun.
Akibat serangan hewan buas itu, Rusmayati mengalami luka terkaman dan gigitan serta cakaran di bagian punggung, pundak dan wajah. Ia pun langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Desa Pungut memang dekat dengan kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS). Kawasan TNKS selama ini dikenal sebagai "rumah" bagi harimau sumatera. Populasi harimau sumatera terbanyak ada di kawasan TNKS.
Sayang, maraknya perambahan hutan maupun pembukaan kawasan menjadikan habitat harimau sumatera di TNKS rusak dan mengancam satwa dilindungi itu. Tak hanya habitat rusak, harimau sumatera di TNKS juga terancam aksi perburuan. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi berulang kali menemukan puluhan jerat harimau di kawasan itu.
"Usai kejadian itu tim bersama BKSDA turun ke lokasi untuk memastikan dan mencari keberadaan harimau itu," ucap Neneng.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Harimau Kerap Berkeliaran di Perkampungan
Sementara itu, Ilham, salah seorang warga Kecamatan Air Hangat Timur, mengaku beberapa kali mendengar cerita warga akan kemunculan harimau di perkampungan.
"Namun baru kali ini ada warga yang diserang," ujarnya.
Ia mengakui, kondisi hutan TNKS di daerahnya tidak seperti sebelumnya. Ia kerap mendengar ada orang dari pihak tertentu yang sengaja melakukan perambahan di hutan terluas di Provinsi Jambi itu.
"Masyarakat di sini yang selama ini tidak pernah merusak hutan, justru menjadi korban," keluhnya.
Kerusakan kawasan TNKS juga diakui Kepala KPHP Kerinci, Neneng Susanti. Akibat perambahan hutan ada kemungkinan menyebabkan sekelompok harimau masuk ke perkampungan warga.
"Dari informasi yang diperoleh dari warga ada tujuh harimau yang berkeliaran. Tapi ini perlu dipastikan dahulu," kata Neneng.
Ia menjelaskan, harimau yang diduga menyerang warga itu diperkirakan sudah lari keluar perkampungan dan masuk kawasan hutan TNKS.
"Diduga harimau berusia remaja, tim masih mencari tahu keberadaan pasti harimau itu. Warga diharap tetap tenang dan jangan panik," imbuh Neneng.
Advertisement