Mengintip Persiapan Pengamanan Polda Riau Jelang Pelantikan Presiden

Polda Riau melaksanakan apel pasukan sebagai persiapan pengamanan unjuk rasa menjelang dan saat pelantikan presiden 2019, ada 2.000 personel disiapkan.

oleh M Syukur diperbarui 16 Okt 2019, 08:01 WIB
Diterbitkan 16 Okt 2019, 08:01 WIB
Kapolda Riau Irjen Agung Setya mengecek kelengkapan alat pengendalian massa sebagai persiapan pelantikan presiden 2019.
Kapolda Riau Irjen Agung Setya mengecek kelengkapan alat pengendalian massa sebagai persiapan pelantikan presiden 2019. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau mengapelkan 2.000 personel sebagai persiapan pelantikan presiden terpilih Jokowi Widodo bersama wakilnya KH Ma'ruf Amin pada 20 Oktober 2019. Semua peralatan personel, termasuk antisipasi unjuk rasa, dicek Kapolda Riau Irjen Agung Setya Imam Efendi.

Dalam arahannya, Irjen Agung memerintah anggotanya menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di Riau dengan baik. Personel diperintahkan siap 100 persen sebagai kesiapan menjelang pelantikan presiden Indonesia.

"Penekanan saya, mulai dari first line supervisor harus mampu menjalankan misi dengan benar, harus mampu menjelaskan tugas kepada anggota dengan baik," kata Irjen Agung di lapangan Mako Brimob Polda Riau, Jalan KH Ahmad Dahlan, Senin 14 Oktober 2019.

Kepada perwira penanggung jawab pasukan di satuan masing-masing, Irjen Agung meminta memberikan arahan secara baik ke bawahan. Tidak ada satu pun yang tidak jelas menjelang hari pelantikan.

"Memastikan tidak ada ketidakpastian dalam tugas sebagai kontrol," sebut Agung.

Usai memberi arahan, Irjen Agung langsung turun memeriksa senjata Brimob, kelengkapan amunisi gas air mata, kelengkapan kopel, tongkat, amunisi senjata hingga senter. Setiap personel diminta berlatih pengamanan unjuk rasa secara kontinu.

"Kalau misalnya gas air mata kurang segera laporkan, pasukan pengendalian huru hara harus bisa memainkan peran dalam unjuk rasa," jelas Agung.

Agung juga meminta kepada personel Resmob mempertahankan kemampuan menghadapi situasi apapun. Resmob diminta membantu personel Brimob menghadapi ancaman pelantikan Presiden dan wakilnya.

"Bagi intel yang bawa senjata harus dikendalikan. Penggunaan senjata bagi intelmob jika mereka sudah terdesak bukan saat penanganan massa," tegas Agung.

Selain pengamanan unjuk rasa pelantikan presiden, Agung meminta personel reserse kriminal berpakaian rapi saat menyerahkan pelaku tindak pidana ke kejaksaan. Hal ini penting agar masyarakat bisa membedakan yang mana tersangka dengan polisi.

"Untuk personel yang telah menunjukkan dedikasi kerja yang baik, pertahankan. Jadikan keberhasilan sebagai awal yang baik dan tingkatkan," imbuh Agung.

Ā 

Simak video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya