Pasokan Gas Bumi di Tepi Laut Aceh Dilirik PGN dan Conrad Energy

PT PGN dan Conrad Energy Asia Ltd menandatangani komitmen penyediaan pasokan gas atau Liquified Natural Gas (LNG) dan pengembangan infrastruktur gas/LNG di wilayah barat Aceh.

oleh Nefri Inge diperbarui 03 Mar 2024, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2024, 17:00 WIB
20160425-FSRU-PGN-Lampung-Istimewa
FSRU PGN Lampung menerima Kargo LNG kedua dari Kilang LNG Tangguh, di Pantai Labuan Maringgai, Lampung, Senin (25/4). Usai mengalami regasifikasi di FSRU Lampung, gas ini akan disalurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Jabar dan Sumsel. (Istimewa)

Liputan6.com, Palembang - Wilayah timur Aceh sudah menjadi kawasan pengelolaan pasokan gas bumi domestik oleh PT Perusahaan Gas Nasional (PGN).

Kali ini, ada lagi potensi pasokan gas bumi domestik di kawasan barat Aceh, yang mulai dilirik oleh PT PGN dan Conrad Energy.

Sebagai Subholding Gas Pertamina, PT PGN dan Conrad Energy Asia Ltd menandatangani komitmen penyediaan pasokan gas atau Liquified Natural Gas (LNG) dan pengembangan infrastruktur gas/LNG. Potensi tersebut berlokasi di tepi laut wilayah Aceh dan saat ini masih dalam tahap eksplorasi lebih lanjut.

LNG sendiri adalah gas bumi yang telah didinginkan sampai suhu -162 derajat celcius, mengubahnya dari gas menjadi bentuk cair dan mengurangi volumenya sampai 600x lebih kecil. Proses inilah yang membuat gas bumi jadi lebih mudah untuk disimpan dan didistribusikan.

Kerjasama antara PGN dan Conrad dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MOU), yang ditandatangani oleh Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari dan Managing Director& CEO Conrad Miltos Xynogalas pada Kamis (29/2/2024) lalu di Kantor PGN, Jakarta.

Kepala DPMPTSM Aceh Marthunis mewakili Penjabat (Pj) Gubernur Aceh berujar, kerjasama PGN dan Conrad merupakan milestone bersama untuk mengembangkan lapangan migas di Aceh.

Di mana, pemanfaatan migas dapat berkembang di wilayah Aceh bagian barat, sehingga dapat sekaligus menjadi salah satu mesin ekonomi masyarakat sekitar.

“Kalau selama ini PGN ada kawasan timur Aceh, mudah-mudahan dengan project ini, ada footprint PGN di sisi Barat Aceh. Kami dari pemerintah akan mengawal ini, memfasilitasi setiap prosesnya termasuk juga nanti memastikan bahwa dukungan juga kita peroleh dari masyarakat,” katanya.

Diungkapkan Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari, kerjasama tersebut bernilai penting bagi kami untuk menjaga ketahanan pasokan gas bumi di berbagai sektor pelanggan.

“Dengan lokasi potensi sumber gas dari Aceh, kerjasama tersebut akan memanfaatkan pasokan gas dari dalam negeri untuk berbagai kebutuhan ke depan,” ungkapnya.

Rosa berharap, kerjasama tersebut dapat berlangsung dengan lancar dan komprehensif agar dapat mencapai kerja sama komersialisasi gas bumi. Sehingga pasokan gas bumi PGN dapat terjaga sekaligus ikut memainkan peran dalam mengisi celah, antara sumber pasokan gas domestik dengan konsumen-konsumen gas bumi di berbagai wilayah.

“Kami menyambut kesepakatan dengan Conrad dengan baik untuk kemudian dapat diteruskan pada rencana implementasi. Atas dukungan yang besar dari Pemerintah Aceh. Kedepan, dengan target pemerintah terkait Net Zero Emission di 2060, gas memiliki peranan yang penting,” ujar Rosa.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Transisi Energi

Pasokan Gas Bumi di Tepi Laut Aceh Dilirik PGN dan Conrad Energy
PT PGN dan Conrad Energy Asia Ltd menandatangani komitmen penyediaan pasokan gas atau Liquified Natural Gas (LNG) dan pengembangan infrastruktur gas/LNG di wilayah barat Aceh (Dok. Humas PGN / Nefri Inge)

Dengan pentingnya nilai kerjasama tersebut bagi PGN, dukungan dari pemerintah khususnya Pemerintah Daerah Aceh sangat berarti dan kami juga sangat berterima kasih telah dibukakan pintu di Aceh.

Managing Director& CEO Conrad Miltos Xynogalas berkata, kerjasama dengan PGN tersebut sangat penting untuk dapat menyalurkan gas bumi ke pasar dengan tepat.

Dengan teknologi yang dimiliki, diharapkan dapat memonetisasi gas maupun LNG bersama PGN ke market. Mereka juga ambisius untuk menyalurkan energi yang lebih bersih.

“Kami percaya, transisi energi membutuhkan gas di mana gas merupakan energi fosil yang paling bersih dan dapat berperan besar menuju Net Zero Emission,” ujar Miltos.

Tak terbatas untuk keperluan pemenuhan pasokan gas, kerjasama tersebut dapat berkenaan dengan pengembangan infrastruktur gas pipa maupun LNG beserta kegiatan pemeliharaan fasilitas gasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya