Liputan6.com, Lampung - Shalawat memiliki banyak keutamaan. Salah satu keistimewaan dari membaca shalawat, ialah bahwa bacaan shalawat pasti akan diterima oleh Allah SWT.
Sholawat merupakan ucapan dan salam penghormatan kita kepada Baginda Nabi Muhammad SAW. Bacaan sholawat mengandung doa dan pujian untuk Rasulullah, seperti Allahumma shalli ala sayyidina Muhammad.
Baca Juga
Karena itu, umat Islam dianjurkan rutin membaca sholawat setiap hari. Karena sholawat memiliki esensi yang sangat dalam bagi kehidupan umat Islam.
Advertisement
Menurut para ulama, membaca shalawat adalah satu-satunya amalan yang pasti akan diterima oleh Allah SWT.
Syaikh Ali Jum’ah berkata, "Bershalawat Nabi adalah amalan yang pasti diterima oleh Allah. Jika kamu bersedekah, dan kamu ingin dipuji, maka sedekahmu sia-sia. Begitu pula jika kamu shalat karena ingin diperhatikan manusia, shalatmu tanpa pahala, tapi jika kamu bershalawat, walaupun kamu riya, kamu tetap akan mendapatkan pahala, karena shalawat berhubungan dengan Nabi Allah yang agung, yaitu Nabi Muhammad SAW”.
Imam Abul Hasan asy-Syadzilli juga berkata, “Di akhir zaman tidak ada amalan yang lebih baik dari pada bershalawat kepada Rasulullah SAW".
Kemudian, Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Tidak tertolak sholawat atas Nabi SAW”. Al-Hafidz Asy-Syaraji berkata,
“Semua dzikir tidak diterima, kecuali dengan khusyu dan hadir hatinya, kecuali shalawat, maka akan diterima meskipun tanpa khusyu dan hadirnya hati".
Itulah beberapa pendapat para Ulama yang menyatakan bahwa membacakan sholawat pasti akan diterima oleh Allah SWT, karena shalawat berhubungan langsung dengan Rasulullah SAW, sang kekasih Allah.
Perlu diketahui juga, bahwa untuk setiap satu kali seseorang membacakan shalawat, maka akan dibalas kepada kita 10 kali bacaan shalawat dari Allah SWT, akan diberikan kepada kita 10 kali kebaikan, akan diampuni 10 kali dosa kita serta akan ditinggikan 10 kali derajat kita.
Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani berkata,
“Dengan membaca shalawat, seorang hamba dapat meraih keridhoan Allah SWT, memperoleh kebahagiaan dan restu Allah SWT, berkah-berkah yang dapat dipetik, do'a-do'a yang terkabulkan, bahkan dia bisa naik ke tingkatan derajat yang lebih tinggi, serta mampu mengobati penyakit hati dan diampuni dosa-dosa besarnya”.
Lalu Syaikh Ibn Athaillah As-Sakandari berkata,
“Siapa yang (merasa) tidak memiliki amalan shalat dan puasa yang banyak untuk menghadap Allah di hari kiamat, maka hendaknya ia perbanyak membaca shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW”.
Al-Quthb Al-Imam Al-Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad menyebutkan bahwasanya para Ulama berkata,
"Satu shalawat dari Allah cukup untuk seorang hamba, dunia dan akhirat”.
As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki berkata, "Jangan tinggalkan membaca shalawat kepada Rasulullah SAW, karena bacaan shalawat itu merupakan kunci segala kebaikan dan pintu segala keutamaan untuk agama, dunia dan akhirat”.
Al-Habib Umar bin berkata, “Sesungguhnya apabila engkau melakukan keta'atan kepada Allah seumur hidupmu, bahkan Allah berikan diatas umurmu adalah umurnya seluruh manusia untuk digunakan dalam keta'atan kepada-Nya, maka sesungguhnya lebih hebat satu sholawat dari Allah SWT”.
Karena Allah dan Malaikat pun bershalawat,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya, “Sungguh Allah dan malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Muhammad SAW. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuk nabi. Ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.” (Surat Al-Ahzab ayat 56)
Sungguh tak ada alasan bagi manusia untuk tidak membasahi lidahnya pula dengan bershalawat.
Wallahu a'lam.