5 Kebudayaan Indonesia Diklaim Malaysia Beserta Penyebabnya

Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima penyebab kebudayaan Indonesia diklaim oleh Malaysia:

oleh Switzy Sabandar diperbarui 16 Jan 2025, 14:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2025, 14:00 WIB
Reog Ponorogo Resmi Masuk Daftar Warisan Budaya Takbenda UNESCO
Kabar gembira, kesenian Reog Ponorogo kini masuk daftar warisan budaya Takbenda UNESCO! [IG: @kemenkebud].... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Indonesia menghadapi serangkaian kasus pengakuan budaya oleh Malaysia dalam dua dekade terakhir, mencakup seni pertunjukan hingga kuliner tradisional. Gelombang protes publik mencuat ketika Tari Pendet dari Bali muncul dalam iklan pariwisata Malaysia Truly Asia pada 2009, yang kemudian diikuti dengan klaim atas Reog Ponorogo dan lagu Rasa Sayange dari Maluku.

Kontroversi kembali memanas setelah Malaysia mendaftarkan batik sebagai warisan budaya mereka ke UNESCO pada 2009. Meskipun batik telah menjadi identitas budaya Indonesia selama berabad-abad dan telah diakui UNESCO sebagai warisan budaya Indonesia pada 2009, Malaysia tetap mengklaim batik sebagai bagian dari warisan budaya mereka, dengan alasan adanya kesamaan rumpun Melayu.

Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima penyebab kebudayaan Indonesia diklaim oleh Malaysia:

1. Wayang Kulit

Malaysia mengklaim wayang kulit karena banyak orang Indonesia yang menetap di sana dan mengadakan pertunjukan wayang kulit. Hal ini dikarenakan beberapa orang Indonesia yang menetap di sana kerap mengadakan pertunjukan wayang kulit.

Wayang kulit adalah teater boneka tradisional Indonesia yang dikenal dengan boneka-bonekanya yang rumit dan gaya musiknya yang kompleks. Wayang kulit merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang paling terkena. Masyarakat Indonesia bisa bersyukur pada tanggal 27 November 2003 UNESCO mengakui Wayang Kulit sebagai warisan kebudayaan Indonesia.

2. Lagu Rasa Sayange

Lagu Rasa Sayange, yang berasal dari Kepulauan Maluku, menjadi sumber ketegangan antara Indonesia dan Malaysia pada 2007. Kontroversi bermula ketika Malaysia menggunakan lagu ini dalam kampanye pariwisata Malaysia Truly Asia.

Ketegangan semakin meningkat setelah salah satu menteri Malaysia mengklaim kepemilikan lagu tersebut. Perselisihan antara kedua negara akhirnya mereda setelah ditemukan bukti historis bahwa Rasa Sayange pertama kali direkam di Studio Lokananta, Solo, pada tahun 1962. Penemuan bukti rekaman ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemilik sah dari lagu yang telah menjadi bagian dari warisan budaya Maluku tersebut.

3. Tari Pendet dan Tari Piring

Polemik klaim budaya antara Indonesia dan Malaysia kembali memanas pada 2009 ketika Tari Pendet, tarian sakral dari Bali, muncul dalam iklan pariwisata Malaysia yang ditayangkan di Discovery Channel Singapura. Masalah serupa terjadi dengan Tari Piring, tarian tradisional asal Solok, Sumatera Barat, yang juga ditampilkan dalam materi promosi pariwisata Malaysia.

Kedua tarian ini memiliki nilai sakral dan historis yang mendalam bagi masyarakat Indonesia - Tari Pendet sebagai tarian persembahan di pura Bali, sementara Tari Piring merepresentasikan kehidupan petani Minangkabau yang menggambarkan rasa syukur atas hasil panen. Penggunaan kedua tarian ini dalam materi promosi Malaysia tanpa izin dan seolah menjadi bagian dari budaya mereka menimbulkan protes keras dari berbagai kalangan di Indonesia.

4. Rendang

Malaysia mengklaim rendang sebagai miliknya karena orang Minangkabau yang bermigrasi dari Sumatera Barat ke Negeri Sembilan, Malaysia, membawa keahlian kuliner mereka, termasuk seni memasak rendang.

Rendang merupakan makanan khas Sumatera Barat yang telah menyebar ke berbagai negara, termasuk Malaysia, Singapura, Brunei, dan Filipina. Rendang telah menjadi simbol kebanggaan budaya bagi masyarakat Minangkabau dan masyarakat Melayu di Malaysia.

5. Reog Ponorogo

Malaysia mengklaim Reog Ponorogo sebagai warisan budaya ke UNESCO karena beberapa alasan, di antaranya; Reog Ponorogo tidak menjadi prioritas utama dalam usulan ke UNESCO dan Malaysia mengetahui bahwa pemerintah Indonesia lebih mengutamakan jamu untuk diusulkan sebagai wisata budaya tak benda ke UNESCO.

Klaim Malaysia terhadap Reog Ponorogo telah terjadi sejak tahun 2006. Klaim ini menimbulkan kontroversi dan menjadi refleksi bagi Indonesia untuk tidak abai dengan budaya tradisi.

Reog Ponorogo adalah tarian yang berasal dari Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. Tarian ini menampilkan tokoh-tokoh seperti Jathil, Warok, Barongan, Klono Sewandono, dan Bujang Ganong.

 

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya