Ini 5 Pantangan Wanita Saat Hamil Muda

Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima pantangan bagi ibu hamil muda

oleh Switzy Sabandar diperbarui 04 Feb 2025, 22:00 WIB
Diterbitkan 04 Feb 2025, 22:00 WIB
[Bintang] Ilustrasi Hamil Muda
Benarkah calon ibu yang tengah hamil muda tak boleh makan telur? (Sumber Foto: Growing Your Baby)... Selengkapnya

Liputan6.com, Yogyakarta - Masa kehamilan muda merupakan periode yang sangat kritis dalam perjalanan kehamilan seorang ibu. Pada trimester pertama ini, janin sedang dalam tahap pembentukan organ-organ vital seperti otak, jantung, dan sistem saraf.

Oleh karena itu, ibu hamil perlu sangat berhati-hati dengan apa yang dikonsumsi dan dilakukan untuk menjaga kesehatan diri dan janinnya. Ibu hamil muda disarankan untuk memilih aktivitas ringan seperti jalan kaki.

Hal ini dapat membantu menjaga kebugaran tanpa membahayakan kandungan. Mengutip dari berbagai sumber, berikut lima pantangan bagi ibu hamil muda:

1. Melakukan Diet

Ibu hamil muda sebaiknya menghindari diet karena dapat membatasi asupan gizi janin. Kekurangan gizi dapat menyebabkan berbagai risiko bagi janin, seperti berat badan lahir rendah (BBLR), keguguran, dan kecacatan lahir.

Untuk menjaga kesehatan janin, perlu memperhatikan asupan nutrisi yang cukup dengan memenuhi kebutuhan kalori harian dan hanya mengonsumsi makanan yang telah dimasak dengan sempurna. Selama masa kehamilan, penting bagi ibu untuk memperhatikan asupan nutrisi penting seperti asam folat yang berperan dalam pembentukan sistem saraf janin, zat besi untuk mencegah anemia, serta kalsium dan vitamin D yang diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi janin.

2. Olahraga atau Aktivitas yang Terlalu Berat

Ibu hamil muda sebaiknya menghindari olahraga berat karena dapat meningkatkan risiko keguguran. Olahraga berat dapat berisiko membahayakan kandungan, terutama pada trimester pertama kehamilan.

Berbagai jenis olahraga yang sebaiknya dihindari termasuk olahraga dengan kontak fisik seperti basket, sepak bola, rugby, hoki, bola voli, tinju, squash, dan kickboxing. Selain itu, ibu hamil muda juga perlu menghindari aktivitas olahraga yang melibatkan gerakan melompat, berisiko cedera atau jatuh seperti angkat beban berat dan lari jarak jauh.

3. Konsumsi Nanas dan Durian

Selama masa kehamilan, ada beberapa jenis buah yang sebaiknya dihindari atau dibatasi konsumsinya. Nanas adalah salah satu buah yang perlu mendapat perhatian khusus karena mengandung zat yang bersifat abortivum.

Zat ini, jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan, dapat berpotensi menimbulkan kontraksi pada kandungan yang berisiko menyebabkan keguguran, terutama pada usia kehamilan muda. Selain nanas, durian juga termasuk buah yang perlu diwaspadai selama masa kehamilan.

Meskipun memiliki rasa yang manis dan lezat, buah ini mengandung alkohol yang dapat membuat suhu tubuh meningkat. Oleh karena itu, mengonsumsi durian, terutama dalam jumlah yang banyak, sangat tidak dianjurkan bagi ibu hamil karena dapat membahayakan kesehatan ibu dan janin.

 

Makan Makanan Mentah

4. Makan Makanan Mentah

Makanan mentah yang mengandung bakteri berbahaya dapat menyerang janin dan menyebabkan berbagai risiko bagi pertumbuhan janin. Beberapa bakteri berbahaya yang sering ditemukan dalam makanan mentah termasuk Listeria yang dapat menyebabkan listeriosis.

Listeriosis penyakit infeksi yang bisa menular ke janin melalui plasenta, serta Salmonella yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut pada ibu hamil. Selain itu, ada juga bakteri E. coli yang sangat berbahaya karena dapat meracuni pembuluh darah, sehingga menyebabkan kerusakan pada ginjal, bahkan berisiko menyebabkan kematian.

Parasit Toxoplasma juga perlu diwaspadai karena dapat menyebabkan toksoplasmosis. Toksoplasmosis adalah suatu gangguan kesehatan yang bisa mengakibatkan masalah serius pada bayi seperti gangguan pendengaran, masalah intelektual, gangguan pada otak, dan kebutaan.

5. Stres

Stres dapat memberikan dampak serius bagi kesehatan ibu hamil muda, terutama karena dapat meningkatkan risiko keguguran. Kondisi stres dapat mengganggu metabolisme tubuh ibu hamil.

Hal ini mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh serta berkurangnya suplai oksigen dan nutrisi yang sangat dibutuhkan untuk perkembangan janin. Dampak stres pada ibu hamil dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan yang serius.

Selain meningkatnya risiko keguguran dan kelahiran prematur, stres juga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya preeklampsia dan diabetes gestasional. Kondisi ini juga dapat menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah, bahkan dapat mempengaruhi pembentukan otak janin yang dapat berdampak pada perkembangan bayi di masa mendatang.

Penulis: Ade Yofi Faidzun

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya