Masih Dihantui Kenaikan Suku Bunga, Wall Street Melemah

Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis.

oleh Zulfi Suhendra diperbarui 20 Mei 2016, 04:33 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2016, 04:33 WIB
Wallstreet 4 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta - Wall Street ditutup melemah pada penutupan perdagangan Kamis. Wall Street masih dibayang-bayangi rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed)

Pasar masih khawatir dan dihantui suku bunga the Fed yang ditaksir bakal naik pada Juni mendatang.

S&P 500 SPX turun 7,59 poin atau 0,4 persen ke level 2.040,04 dan berubah menjadi negatif dalam setahun ini. Penurunan ditopang oleh kerugian di saham-saham industri, dan penurunan 0,9 persen di sektor finansial. 6 dari 10 sektor S&P berada di zona negatif.

Dow Industrial turun 91,22 poin atau 0,5 persen ke level 17.435,40. Pada sesi, indeks blue chip ini turun 197 poin. Grup Goldman Sachs dan Boeing turun masing-masing 3,3 persen dan 2,2 persen, memimpin penurunan.

Sementara Nasdaq Composite tergelincir 26,49 poin atau 0,6 persen ke level 4.715,

Pergerakan Kamis mengikuti rilis dari pertemuan terbaru The Fed, yang menekankan niat bank sentral untuk menaikkan suku bunga segera, memberikan penguatan untuk ekonomi AS.

Market Strategist mengatakan gagasan bahwa tarif bisa naik lebih cepat daripada yang mereka harapkan investor bingung, menyebabkan mereka membuang saham.

"Ini adalah reaksi spontan," kata Kent Engelke, kepala strategi ekonomi di Manajemen Securities Capitol. pasar masih "dibajak" oleh aksi bank sentral, Engelke mengatakan, dan "setiap petunjuk terpencil perubahan kebijakan moneter membuat saham trade off." tuturnya dilansir dari Marketwatch, Jumat (20/5/2016).

Namun, banyak analis mempertanyakan sikap bank sentral, mengingat keraguan tentang kekuatan ekonomi AS ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya