Wall Street Anjlok Seusai Kemenangan Trump

Donald Trump terlihat berupaya memberikan nada yang menenangkan saat memberikan pidato kemenangan di Manhattan.

oleh Nurmayanti diperbarui 09 Nov 2016, 21:20 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2016, 21:20 WIB
Pasar tak menduga jika Donald Trump dari Partai Republik akan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).
Pasar tak menduga jika Donald Trump dari Partai Republik akan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS).

Liputan6.com, New York - Wall Street melemah tajam pada pembukaan perdagangan Rabu pagi waktu setempat, dipicu pasar yang tak menduga jika Donald Trump dari Partai Republik akan memenangkan Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS). Sebelumnya calon dari Demokrat Hillary Clinton diprediksi bakal memenangkan pilpres.

Melansir laman Reuters, Rabu (9/11/2016), indeks berjangka S&P 500 mencatat kerugian lebih dari setengah dibandingkan pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Pada pukul 08:24 waktu setempat, indeks S&P 500 tercatat turun 30 poin, atau 1,4 persen dengan kontrak berpindah tangan 2.367.168. Sementara indeks Nasdaq 100 turun 93 poin, atau 1,94 persen dengan kontrak 295.998.

Dan Dow turun 248 poin, atau 1,36 persen, dengan kontrak berpindah tangan 355.682.

Trump terlihat berupaya memberikan nada yang menenangkan saat memberikan pidato kemenangan di Manhattan.

Pasar tertekan seiring kemenangan Trump yang melemparkan beberapa kebijakan kontroversial dalam kampanyenya. Seperti Trump mengatakan akan menerapkan pajak impor yang tinggi pada produk asal Meksiko dan Cina.

Dia juga berencana membangun tembok di perbatasan dengan Meksiko.

Sepanjang malam, pasar keuangan bereaksi keras terkait hasil poling pilpres. Indeks berjangka S&P turun 5 persen dan mencapai batas bawah, di mana kontrak tidak bisa diperdagangkan lebih rendah. Bahkan indeks berjangka Dow Industrials sempat jatuh 800 poin.

Selain memenangkan Trump, Partai Republik juga tercatat mempertahankan mayoritas posisi di Kongres AS.

"Kenyataannya presiden tidak mendominasi segalanya dan kita masih akan memiliki cukup split di Kongres karena meskipun Partai Republik secara teknis memiliki kontrol di DPR dan Senat, mereka tidak memiliki kontrol yang kuat," kata Jason Pride, Direktur Strategi Investasi Glenmede di Philadelphia.

Wall Street biasanya akan lebih memilih jika terjadi kebuntuan, dengan adanya pengendalian bersama di Gedung Putih dan Kongres dari kedua partai.

Seiring ini, Peso Meksiko merosot terhadap mata uang AS ke level terendah dalam sejarah di atas 20 per US$. Peso telah jatuh hingga 12 persen versus greenback dan baru-baru ini turun 8 persen ke posisi 19,75.

Di saat pasar saham jatuh, aset seperti emas dan Treasuries justru naik karena investor menghindari risiko yang lebih besar. Sementara indeks dolar AS berbalik positif dan naik 0,2 persen setelah jatuh 2 persen semalam.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya