Bursa Asia Merosot Tersengat Wall Street

Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini didorong wall street. Hal itu lantaran didorong sektor saham teknologi.

oleh Agustina Melani diperbarui 28 Mar 2018, 08:45 WIB
Diterbitkan 28 Mar 2018, 08:45 WIB
Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Liputan6.com, Tokyo - Bursa saham Asia melemah pada awal perdagangan saham Rabu pekan ini. Hal itu didorong bursa saham Amerika Serikat (AS) atau disebut wall street tertekan lantaran saham teknologi.

Di bursa saham Asia, indeks saham acuan indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang melemah 0,4 persen. Indeks saham Jepang Nikkei turun 2,15 persen.

Sementara itu, indeks saham Topix turun 2,04 persen. Indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 1,27 persen. Hal itu didorong saham Samsung Electronic dan SK hynix yang masing-masing merosot 2,88 persen dan 1,23 persen.

Bursa saham Asia merosot tersebut dipicu tekanan bursa saham AS. Indeks saham S&P 500 tergelincir 1,73 persen dan indeks saham Nasdaq susut 2,93 persen.

Penurunan bursa saham AS atau wall street didorong sektor saham teknologi. Saham Facebook tergelincir 4,9 persen. Skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh konsultan politik masih membayangi saham Facebook. Selain itu, saham Nvidia turun 7,8 persen.

“Akan ada lebih banyak peraturan di Facebook dan FANG (Facebook, Amazon, Netflix, dan induk usaha Google). Biaya kepatuhan akan meningkat,” ujar Nobuhiko Kuramochi, Chief Strategist Mizuho Securities, seperti dikutip dari laman Reuters, Rabu (28/3/2018).

Selain itu, kekhawatiran perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) juga tetap menjadi hambatan pergerakan di bursa saham Asia. Bahkan usai AS dan China melakukan pembicaraan secara diam-diam soal tarif impor.

 

Selanjutnya

Perdagangan Saham dan Bursa
Ilustrasi Foto Perdagangan Saham dan Bursa (iStockphoto)

Di pasar uang, dolar AS terhadap yen tidak jauh dari level terendah pada Senin pekan ini. Dolar AS berada di posisi 105,39 terhadap yen.

Euro melemah usai data ekonomi zona euro yang melemah dan komentar dari pejabat bank sentral Eropa soal inflasi tetap rendah.

Errki Likanen, anggota dewan pemerintahan bank sentral Eropa menyatakan, inflasi tetap rendah sehingga bank sentral perlu tetap sabar untuk menghilangkan stimulus. Euro berada di posisi USD 1,2407.

Sementara itu, imbal hasil surat berharga AS bertenor 10 tahun turun menjadi 2,77 persen. Angka itu merupakan level terendah dalam tujuh minggu.

Adapun harga minyak turun usai perkiraan data persediaan minyak dari American Petroleum Institute (API). Harga minyak Brent berada pada posisi 0,6 persen ke posisi USD 69,70 per barel.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya