Rupiah Nyaris Tembus 14.200 per Dolar AS, IHSG Justru Naik 13 Poin

Sebagian besar sektor saham menguat turut menopang laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi perdagangan.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Mei 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 23 Mei 2018, 09:15 WIB
20160801-IHSG-Melesat-Jakarta-AY
Pekerja menunjuk layar sekuritas di Jakarta, Senin (1/8). IHSG mengakhiri perdagangan hari ini ditutup di teritori positif. Seharian, IHSG bergerak di zona hijau dan ditutup melesat hingga nyaris 3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan. Penguatan IHSG terjadi meski nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat nyaris tembus 14.200.

Pada pra pembukaan perdagangan saham, Rabu (23/5/2018), IHSG naik 13.30 poin atau 0,23 persen ke posisi 5.764,41. Pada pembukaan perdagangan saham pukul 09.00 WIB, IHSG menguat 15,36 poin atau 0,27 persen ke posisi 5.766,55. Indeks saham LQ45 naik 0,52 persen ke posisi 916,76. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal sesi, IHSG sempat berada di level tertinggi 5.776,73 dan terendah 5.764,31. Sebanyak 100 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. 57 saham melemah dan 117 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham sekitar 13.319 kali dengan volume perdagangan saham 361,4 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 543,1 miliar. Investor asing beli saham Rp 318,44 miliar di seluruh pasar. Posisi dolar Amerika Serikat berada di kisaran Rp 14.196.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor tambang, sektor infrastruktur dan perdagangan. Sektor saham keuangan naik 1,32 persen, disusul sektor saham industri dasar naik 0,88 persen dan sektor saham manufaktur mendaki 0,49 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham MITI naik 5,15 persen ke posisi Rp 143 per saham, saham BGTG menanjak 3,92 persen ke posisi Rp 106 per saham, dan saham BBRI menguat 2,94 persen ke posisi Rp 2.800 per saham.

Saham-saham yang tertekan antara lain saham PZZA turun 8,64 persen ke posisi Rp 1.005 per saham, saham FREN tergelincir 2,27 persen, dan saham INCO melemah 2,17 persen ke posisi Rp 3.610 per saham.

Bursa saham Asia sebagian besar melemah. Indeks saham Hong Kong Hang Seng melemah 0,81 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi tergelincir 0,05 persen, indeks saham Jepang Nikkei susut 1,22 persen, dan catatkan penurunan terbesar.

Selain itu, indeks saham Shanghai melemah 0,59 persen, indeks saham Singapura tergelincir 0,82 persen. Sedangkan indeks saham Taiwan naik 0,05 persen.

 

Prediksi Analis

20161114-Perdagangan-Saham-Jakarta-AY
Pekerja tengah memantau pergerakan saham di sebuah monitor, Jakarta, Senin (14/11). Laju IHSG melemah 2,6 persen atau sekitar 137,71 poin ke level 5.094,25 pada penutupan sesi pertama perdagangan saham Senin (14/11/2016). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi menguat pada perdagangan saham Rabu pekan ini. Pola upward bar menunjukan penguatan pada pergerakan IHSG.

Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji meramalkan IHSG berpotensi menguat pada pergerakan indeks saham. "IHSG berpotensi lanjutkan penguatan," tuturnya, Rabu 23 Mei 2018.

Nafan lebih jauh menjelaskan IHSG berpotensi menuju ke area level resisten. Ia menyebutkan IHSG akan berada pada kisaran 5.709 hingga 5.834.

Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksi IHSG juga berpeluang menguat. Peluang kenaikan IHSG cukup besar ditengah tertekannya rupiah pada Rp 14.121 per dolar Amerika Serikat.

"Hari ini IHSG berpeluang menguat. IHSG akan berada pada level 5.703-5.936," ujarnya.

Senada dengan Nafan Aji dan William, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi pun mengatakan IHSG berpotensi menguat.

"Diprediksikan IHSG akan bergerak cenderung menguat dengan rentan pergerakan 5.738-5.900," kata dia.

Untuk saham pilihan, Nafan Aji merekomendasikan saham PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA), dan juga PT Link Net Tbk (LINK).

Sementara itu, William memilih saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), serta PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).

Kemudian ada PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), dan juga PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM).

Sedangkan Lanjar Nafi merekomendasikan saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), serta PT Semen Baturaja (Persero) Tbk (SMBR).

 

 Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya