Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan (suspensi) saham dua emiten mulai sesi pertama, Rabu (15/12/2021).
BEI suspensi saham PT Batavia Prosperindo Trans Tbk (BPTR) dan PT Temas Tbk (TMAS) di pasar regular dan tunai mulai sesi pertama perdagangan Rabu pekan ini.
Baca Juga
Manajemen BEI menyatakan penghentian sementara perdagangan saham BPTR untuk memberikan waktu memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya di saham BPTR.
Advertisement
“Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan,” tulis manajemen BEI.
Selain itu, BEI juga buka suspensi saham PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) di pasar regular dan tunai mulai sesi pertama pada 15 Desember 2021. Sebelumnya BEI suspensi saham TOBA pada 14 Desember 2021 dalam rangka cooling down.
Setelah suspensi dibuka, saham TOBA naik 4,78 persen ke posisi Rp 1.315 per saham pada perdagangan Rabu, 15 Desember 2021 pukul 10.49 WIB.
Saham TOBA berada di level tertinggi Rp 1.400 dan terendah Rp 1.200 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.890 kali dengan volume perdagangan 233.176. Nilai transaksi Rp 31,3 miliar.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Gerak Saham TMAS dan BPTR
Sebelum suspensi, saham BPTR dan TMAS naik signifikan pada perdagangan Selasa pekan ini.
Mengutip data RTI, saham BPTR naik 16,59 persen pada penutupan perdagangan Selasa, 14 Desember 2021. Saham BPTR berada di level tertinggi Rp 510 dan terendah Rp 422 per saham. Total volume perdagangan 13.275.700. Nilai transaksi Rp 6,3 miliar. Total frekuensi perdagangan saham 3.871 kali.
Sementara itu, saham TMAS menguat 24,69 persen ke posisi Rp 1.515 per saham. Saham TMAS berada di level tertinggi Rp 1.515 dan terendah Rp 1.220 per saham. Total volume perdagangan 45.644.100 saham dengan nilai transaksi Rp 65,5 miliar. Total frekuensi perdagangan 14.893 kali.
Advertisement