Saat Rapat Komisi VII DPR dan Dua BUMN Tambang Diskors 10 Menit

Anggota Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu sempat menanyakan kehadiran Direktur Utama MIND ID.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Sep 2022, 12:26 WIB
Diterbitkan 19 Sep 2022, 13:12 WIB
Gedung DPR
Gedung DPR/MPR di Jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta. (Liputan6.com/Devira Prastiwi)

Liputan6.com, Jakarta - Rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VII  DPRdengan Direktur Utama Mind ID Hendi Prio Santoso dan Direktur Utama Aneka Tambang Tbk Nico Canter untuk membahas kepastian bahan baku untuk Indonesia Batteru Corporation (IBC) sempat membuat anggota DPR ada yang setuju untuk melanjutkan rapat dan tidak. Hal ini lantaran Hendi tidak hadir dalam RDP.

Anggota Komisi VII Fraksi PDI Perjuangan Adian Napitupulu sempat menanyakan kehadiran Direktur Utama MIND ID. “Dirut Mind ID tidak ada yah?Dirut MIND ID hadir?,” ujar Adian

Wakil Ketua Komisi VII Eddy Soeparno pun menjawab kalau Direktur Utama MIND ID tidak hadir dan diwakilkan.  “Dirut MIND ID hari ini diwakilkan,” kata dia.

Adian mengusulkan, rapat tidak dilanjutkan karena tidak ada kehadiran dirut. Menurut ia, rapat tersebut tidak hanya evaluasi tetapi juga hal lain. "Hal lain itu dievaluasi, apa yang dijalankan dan tidak dijalankan,” ujar dia.

Eddy pun menjelaskan kalau Direktur Utama MIND ID Hendi Prio Santoso sudah meminta izin untuk tidak hadir karena menghadiri Coal Trans di Bali. Eddy pun meminta pandangan lain anggota DPR mengenai rapat tersebut. “Mungkin ada pandangan lain di Komisi VII sebelum saya lanjutkan, atau diskors dulu,” kata dia.

Adian pun mengusulkan untuk ditunda. Eddy pun kemudian meminta pandangan lain anggota DPR. Salah satunya dari anggota dari fraksi Partai Gerindra.

Anggota DPR Komisi VII dari Fraksi Partai Gerindra Ramson Siagian pun meminta untuk rapat dilanjutkan lantaran ada juga direksi BUMN lainnya. Eddy pun meminta pandangan dari anggota DPR lainnya mengenai RDP tersebut. Tak lama kemudian diputuskan rapat untuk diskors padahal baru mulai.

“Karena ada pandangan berbeda, saya diskors dulu 10 menit dulu, (Rapat-red) saya diskors,” kata Eddy.

Intip Perkembangan Proyek Baterai Kendaraan Listrik Antam

Baterai Mobil Listrik
Warna biru itu merupakan baterai di mobil listrik (Foto: Electrek).

Sebelumnya, PT Aneka Tambang Tbk atau Antam terus melakukan inovasi dalam rangka mendorong industri kendaraan listrik di Tanah Air. Salah satunya dengan proyek baterai kendaraan listrik yang tengah dijajaki Antam dengan mitranya.

Sekretaris Perusahaan Antam, Syarif Faisal Alkadrie mengatakan, hingga saat ini, detail proyek EV Battery yang akan dikembangkan masih dalam proses studi bersama dengan mitra, meliputi aspek kapasitas, waktu dan lokasi.

Adapun lingkup proyek yang dilakukan Antam dan mitra strategis mencakup penambangan nikel dan pengolahan bijih nikel, yang selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi bahan baku baterai, pembuatan baterai dan daur ulang baterai.

“Dengan adanya langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan dapat mendukung visi dan misi perusahaan dalam menjadi korporasi global terkemuka, meningkatkan TKDN, serta memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat,” katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (29/8/2022).

Faisal menjelaskan, inovasi yang dilakukan Antam dalam menjalankan bisnisnya yaitu dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta implementasi strategi pengelolaan biaya yang tepat dan efisien, dalam memaksimalkan imbal hasil dari komoditas nikel, emas, dan bauksit.

Antam juga terus menjalankan komitmen untuk melaksanakan pertumbuhan berkelanjutan dengan melaksanakan best practices di setiap lini operasi, senantiasa cermat dalam melihat peluang pasar, merencanakan kegiatan eksplorasi secara agresif, efektif, dan market-based.

“Kepatuhan Antam dalam melaksanakan praktik pertambangan dan tata kelola yang baik tersebut telah terbukti dengan dicapainya milestones penting selama tahun 2022 ini,” tuturnya.

Salah satunya adalah pencatatan capaian Zero Fatality atas penerapan Prinsip K3 selama Semester Pertama Tahun 2022. Tak hanya itu, Antam mendapatkan penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan yaitu Anugerah BUMN dan IICD Corporate Governance Award. Antam juga meraih penghargaan di bidang Corporate Social Responsibility yaitu: BCOMSS Award serta CSR & PDB Award.

Pengembangan Bisnis

Smelter PT Antam Tbk di Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Dok Foto: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)
Smelter PT Antam Tbk di Pomalaa, Sulawesi Tenggara (Dok Foto: Liputan6.com/Pebrianto Eko Wicaksono)

Dalam kaitannya dengan pengembangan bisnis perusahaan, di 2022 ini Antam telah melakukan penandatanganan perjanjian jual beli tenaga listrik untuk Smelter Feronikel di Haltim dengan PLN,.

Kemudian, penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) dengan PLN untuk suplai listrik di Pabrik Feronikel ANTAM di Pomalaa, Sulawesi Tenggara yang menggunakan pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT).

“Selain itu, kami juga akan melakukan spin-off sebagian segmen usaha pertambangan nikel kepada anak perusahaan yang telah disetujui shareholder melalui RUPSLB di tanggal 23 Agustus lalu," tuturnya.

"Sebelumnya, kami juga melakukan penandatanganan kerjasama dengan beberapa mitra strategis terkait hilirisasi nikel dan pengembangan Kawasan Industri antara Antam dan CNGR,” tutup Faisal.

Dalam Proses Bersama

(Foto: Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)
Smelter Antam di Pomala (Foto:Liputan6.com/Pebrianto Wicaksono)

PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengungkapkan terkait pengembangan EV Battery. Saat ini, proyek pengembangan baterai kendaraan listrik itu masih dalam proses bersama dengan mitra.

Pada April 2022, PT Industri Baterai Indonesia atau Indonesia Battery Corporation (IBC) mengumumkan perusahaan telah melakukan penandatanganan framework agreement bersama-sama PT Aneka Tambang Tbk (Antam), PT Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co, Ltd (CBL) untuk inisiatif proyek baterai kendaraan listrik (EV battery) terintegrasi.

"Sesuai dengan kaitannya pengembangan EV Battery kita, pada April tahun ini kita telah melakukan penandatanganan framework agreement  bersama dengan IBC, kita melakukan kerja sama dengan pihak CBL dan juga kita menandatangani kerja sama dengan LGES," kata Direktur Pengembangan Usaha Antam, Dolok Robert Silaban dalam konferensi pers Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Antam, Selasa (23/8/2022).

Dolok mengatakan, proyek tersebut akan dikembangkan, dan masih dalam proses bersama dengan para mitra.

"Lingkup proyek yang akan dilakukan Antam dengan mitra strategis tersebut mulai dari hulu mencakup penambangan, pengolahan nikel selanjutnya digunakan untuk memproduksi bahan baku, pembuatan baterai dan daur ulang baterai sendiri mitra kita bekerjasama dengan IBC," kata Dolok.

Dengan kerja sama ini, Antam berharap dapat mewujudkan sejumlah cita-cita Indonesia, salah satunya menjadi salah satu pemain baterai terbesar di dunia.

"Dengan adanya kerja sama ini tentu diharapkan dapat mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi salah satu pemain baterai terbesar di dunia serta dapat mengakselerasi pertumbuhan ekosistem electric vehicle dan membuka lapangan pekerjaan baru meningkatkan TKDN dan juga meningkatkan tingkat kompetitif dari industri electric vehicle dalam negeri serta penggunaan baterai untuk kebutuhan lainya,” ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya