Menyibak Prospek Pasar Obligasi di Indonesia

BI mampu dan akan berkomitmen untuk melakukan intervensi di pasar, mata uang, pasar obligasi, meski tidak terlalu agresif.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 04 Okt 2023, 17:00 WIB
Diterbitkan 04 Okt 2023, 17:00 WIB
Ilustrasi Obligasi
Ilustrasi obligasi. (Foto: Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta PT Batavia Prosperindo Aset Manajemen menilai volatilitas di pasar obligasi ke depannya  masih tinggi. Ini mengingat, kebijakan suku bunga bank sentral AS dan Bank Indonesia tidak bisa turun dalam waktu yang cepat. 

“Kondisi globalnya inflasi tinggi, the Fed turunkan suku bunga enggak cepet amat, walaupun di Indonesia inflasi oke, suku bunga enggak bisa turun terlalu cepat juga. Sehingga pasar obligasi ke depannya volatilitasnya masih tinggi,” kata CEO Batavia Prosperindo Aset Manajemen Lilis Setiadi dalam konferensi pers, Rabu (4/10/2023). 

Meski demikian, ia menyebut, BI mampu dan akan berkomitmen untuk melakukan intervensi di pasar, mata uang, pasar obligasi, meski tidak terlalu agresif.

“Kita lihat volatilitas jangka pendek ini masih ada di obligasi, dari sisi supply risk, supply obligasi engga jor-jor an banyak, pemerintah enggak keluarkan terlalu banyak jadi enggak kebanjiran itu bisa menjaga yield karena volatilitas global yang pengaruhinya,” kata dia. 

Di sisi lain, Lilis juga mencermati masih ada peluang agar investor mendapatkan imbal hasil atau keuntungan dari investasi obligasi. Hal itu akan tercermin dari tren suku bunga yang ada. Jika suku bunga turun maka harga obligasi ini akan bagus. 

“Kami lihat ada ruang bagi investor untuk tetap mendapatkan return yang baik cuma mesti pilih tenor yag mana, obligasi itu mudahnya suku bunga turun harga obligasi naik. Ke depannya entah  di bulan kapan inflasi di AS turun pasti the Fed turunkan suku bunga, Bi juga, sehingga obligasi harganya akan semarak lagi kalau itu terjadi,” kata dia. 

Menurut ia, apabila tren suku bunga turun terjadi, maka obligasi tenor panjang ini bakal menjadi yang paling diuntungkan. Sedangkan, untuk obligasi jangka pendek akan bergerak fluktuatif alias naik turun.

Namun, bagi investor yang ingin melakukan trading obligasi, Lilis menyarankan untuk memilih obligasi tenor menengah 7-12 tahun. 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya