Saham BBRI Menutup Pekan Ini di Zona Hijau

Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) bergerak di kisaran 4.880-4.980 pada perdagangan Jumat, 12 Juli 2024.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Jul 2024, 20:04 WIB
Diterbitkan 12 Jul 2024, 20:03 WIB
Saham BBRI Menutup Pekan Ini di Zona Hijau
Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ditutup hijau pada perdagangan Jumat 12 Juli 2024(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) ditutup hijau pada perdagangan  Jumat 12 Juli 2024. Saham BBRI naik 1,24 persen ke posisi 4.900. Saham BRI dibuka pada posisi 4.970 dan melenggang di zona hijau pada rentang 4.880-4.980.

Melansir data RTI, frekuensi perdagangan saham BBRI hari ini tercatat sebanyak 44.482 kali. Volume saham yang ditransaksikan yakni 327,14 juta lembar senilai Rp 1,62 triliun.

Dalam sepekan, saham BBRI naik 2,08 persen. Namun sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham BBRI mengalami perubahan 14,41 persen. Belakangan, tersiar kabar crazy rich Surabaya Hermanto Tanoto mengincar saham bank besar seperti BBNI, BBRI, dan BMRI. Hal itu seiring koreksi yang terjadi pada saham bank besar belakangan ini, sementara prospek bank besar pada sisa tahun ini diproyeksikan cerah.

Pengamat Pasar Modal, Lanjar Nafi menerangkan, beberapa saham perbankan yang memiliki bobot besar pada Indeks sektor keuangan sub sektor industri perbankan di antaranya BBRI, BBNI, BMRI, BBCA, BRIS, ARTO, BBTN. Dalam catatannya, mayoritas saham-saham tersebut memiliki pertumbuhan total pinjaman (Total Loan Growth) dengan rata-rata double digit pada laporan keuangan terakhir secara tahunan.

"Hal ini menjadi modal yang kuat melihat prospek saham-saham perbankan besar di semester II tahun 2024," kata Lanjar dalam pemberitaan Liputan6.com sebelumnya.

Beberapa indikator utama yang mendukung prospek positif perbankan pada semester II 2024 di antaranya, pertama, pertumbuhan kredit yang signifikan menurut OJK secara keseluruhan di Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Pertumbuhan DPK

IHSG Ditutup Menguat
Karyawan memfoto layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kemudian pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan tercatat Rp 8.699 triliun pada Mei 2024, kualitas kredit yang terkendali dengan rasio kredit bermasalah (NPL) gross perbankan tetap stabil di 2,34 persen dan NPL net di 0,79 persen (dibawah 5 persen sebagai batas umum kesehatan perbankan), serta Kredit untuk sektor UMKM juga menunjukkan perbaikan dengan LaR kredit UMKM turun menjadi 13,83 persen dari 17,63 persen tahun sebelumnya.

"Pertumbuhan kredit yang tumbuh di tengah tingginya tingkat suku bunga acuan sebagai acuan meningkatnya cost of funding milik pihak ketiga (Peminjam) dapat mencerminkan bahwa prestasi kinerja perbankan yang telah berjalan dengan sangat baik dan pihak ketiga yang juga tetap optimis,” jelas Lanjar.

Lanjar menjabarkan target harga saham median pada konsensus analis Bloomberg secara fundamental, rata-rata catatkan potensi penguatan lebih dari 10 persen per awal Juli 2024. BBRI di level 5.950. BMRI di level 7.400. BBCA di level 11.000. BRIS di level 2.900 dan BBTN di level 1.720.


BRI Ubah Aturan Rekening Pasif, Saham BBRI Ditutup Hijau

Gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (Foto: BRI)
Gedung PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) (Foto: BRI)

Sebelumnya, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) merilis kebijakan baru terkait perubahan batas waktu penutupan bagi rekening dormant BRI. Rekening dormant merupakan rekening yang tidak pernah digunakan nasabah untuk bertransaksi dalam waktu tertentu. Corporate Secretary BRI Agustya Hendy Bernadi mengungkapkan kebijakan baru ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas layanan Perseroan kepada nasabah.

“Aturan perubahan menjadi pasif ini berlaku untuk rekening BRI yang tidak bertransaksi selama 180 hari tanpa melihat saldo minimal. Kebijakan ini akan berlaku efektif pada 1 Agustus 2024,” ujar Hendy dalam keterangan resmi, Senin (1/7/2024).

BRI memberlakukan perubahan days to dormant (pasif) Tabungan BRI Simpedes dan Tabungan BRI Britama menjadi 180 hari tanpa melihat nominal saldo nasabah. Artinya, nasabah yang tidak melakukan transaksi–termasuk kredit dan debit selain biaya admin tabungan dan kartu selama 180 hari akan berubah status rekeningnya menjadi dormant (pasif).

Selain itu untuk Tabungan BRI, rekening yang berstatus pasif (dormant) apabila tidak ada transaksi selama 180 hari dan di bawah ketentuan saldo minimum akan tertutup secara otomatis. Apabila terdapat nasabah mengalami rekening dormant tersebut, BRI juga telah menyiapkan solusi agar tidak mengganggu berbagai transaksi keuangan nasabahnya.

“Jika rekening berubah status menjadi pasif (dormant), nasabah juga tetap dapat melakukan re-aktivasi rekening dengan datang ke unit kerja BRI terdekat. Jangan lupa membawa identitas dan bukti kepemilikan rekening saat akan melakukan re-aktivasi rekening,” imbuh Hendy.

 


Gerak Saham

Ilustrasi gedung BRI
Ilustrasi gedung BRI/Istimewa.

Adapun list produk tabungan yang akan mengalami perubahan waktu menjadi dormant menjadi 180 hari adalah sebagai berikut:

  • Tabungan BRI Simpedes
  • Tabungan BRI Simpedes BISA
  • Tabungan BRI Simpedes Usaha
  • Tabungan BRI BritAma Umum
  • Tabungan BRI BritAma Bisnis
  • Tabungan BRI BritAma Prioritas
  • Tabungan BRI BritAma Mitra
  • Tabungan BRI BritAma DHE
  • Tabungan BRI Junio

Menyusul kabar tersebut, saham BBRI ditutup pada zona hijau. Saham BBRI naik 0,65 persen ke posisi 4.630 pada perdagangan Senin, 1 Juli 2024. Melansir data RTI, saham BBRI dibuka pada posisi 4.630 dan bergerak pada rentang 4.560-4.670.

Frekuensi perdagangan saham BBRI hari ini tercatat sebanyak 40.199 kali. Volume saham yang diperdagangkan yani 261,42 juta lembar senilai Rp 1,21 triliun. Dalam sepekan, saham BBRI naik 5,23 persen. Sedangkan sejak awal tahun atau secara year to date (YTD), saham BBRI turun 19,13 persen.

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya