Mengungkap Makna Tradisi Toron Warga Madura Jelang Hari Raya Idul Adha

Dalam sejarah masyarakat Madura, tradisi Toron merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama. Namun, belum ada sumber primer yang menjelaskan secara spesifik kapan tepatnya asal muasal tradisi itu.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 15 Jun 2024, 08:03 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2024, 08:03 WIB
Pakar sejarah Unair Surabaya  Moordiati. (Istimewa)
Pakar sejarah Unair Surabaya Moordiati. (Istimewa)

Liputan6.com, Surabaya - Dosen Ilmu Sejarah, Departemen Ilmu Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Moordiati mengungkapkan makna tradis toron atau mudik yang dilakukan orang Madura menjelang Hari Raya Idul Adha.

“Toron memiliki dua arti, yang pertama yaitu turun, orang Madura yang bermigrasi pulang ke kampung halamannya. Kedua adalah Toron Tana, yaitu orang Madura pulang ke kampung halaman untuk menyambangi keluarga dan kerabatnya,” ujarnya, Jumat (14/6/2024).

Konteks menyambangi keluarga ini, lanjut Moordiati, orang Madura tidak hanya menyambangi keluarga dan kerabatnya yang masih hidup. Akan tetapi, juga kerabat yang sudah meninggal dunia melalui ziarah di makamnya.

Sejarah dan nilai filosofi, tambah Moordiati, dalam sejarah masyarakat Madura, tradisi Toron merupakan kebiasaan yang telah dilakukan sejak lama. Namun, belum ada sumber primer yang menjelaskan secara spesifik kapan tepatnya asal muasal tradisi itu.

“Tidak ada catatan khusus dari peninggalan kolonial tentang kapan awal mulanya tradisi ini ada. Namun, berdasarkan orang Madura yang bermigrasi ke luar daerah, sebenarnya sudah mereka mulai sejak jauh sebelum abad ke-19,” ucapnya.

Kemudian, Moordiati mengatakan bahwa Toron memiliki arti tersendiri bagi masyarakat Madura. Toron menjadi salah satu tradisi yang dilestarikan untuk meningkatkan tali persaudaraan dan rasa cinta terhadap keluarga, kerabat, teman, dan tanah kelahiran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Obat Rindu Keluarga di Kampung

Tradisi Toron Bikin Arus Jembatan Suramadu Padat Saat Idul Adha
Jembatan Suramadu dipadati para pengendara sepeda motor sejak sehari sebelum Idul Adha. (Liputan6.com/Dhimas Prasaja)

“Toron menjadi seperti obat rasa rindu dan semangat pembangun motivasi bagi masyarakat perantau dari Madura. Hal ini juga menjadi momen yang hangat dan meningkatkan rasa persaudaraan dan cinta tanah kelahiran bagi masyarakat Madura,” ujarnya.

Dalam segi sosial dan ekonomi, Toron juga berdampak positif untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Madura. Hal tersebut pula yang menjadikan tradisi Toron terus lestari.

“Kebanyakan perantau sukses, ketika pulang membuat masyarakat Madura lainya termotivasi, sehingga terjadi diaspora dan tradisi Toron terus lestari,” ucap Moordiati.

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya