Situs Resmi Dewan Pers Diretas Hacker

Situs dewan pers, dewanpers.or.id diretas pada Hari Pers Nasional yang jatuh pada hari ini, Jumat (9/2/2018).

oleh Jeko I. R. diperbarui 09 Feb 2018, 14:52 WIB
Diterbitkan 09 Feb 2018, 14:52 WIB
Situs Dewan Pers
Situs Web Dewan Pers Diretas

Liputan6.com, Jakarta - Hari Pers Nasional yang jatuh pada hari ini, Jumat (9/2/2018), tercoreng dengan kasus peretasan. Mirisnya, aksi peretasan tertuju pada situs resmi Dewan Pers, dewanpers.or.id.

Tidak diketahui penyebab mengapa situs tersebut bisa diretas. Pantauan Tekno Liputan6.com, laman tersebut kini masih tumbang meski sudah dalam proses maintenance.

Sebelum maintenance, situs Dewan Pers sempat menampilkan tulisan hacker dengan keterangan 'Hacked by vlyn &Dev19Feb'.

Sampai saat ini, pelaku yang meretas situs Dewan Pers belum diketahui identitasnya. Kami sudah menghubungi pihak Dewan Pers untuk dimintai keterangan lebih lanjut, namun masih belum ada jawaban.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Sempat Diretas pada 2017

Situs Dewan Pers diretas
Situs Dewan Pers diretas (Liputan6.com)

Ini bukan pertama kalinya situs Dewan Pers diretas hacker. Pada Mei 2017, situs Dewan Pers juga sempat menjadi korban hacker yang mengatasnamakan diri sebagai M2404.

Sama seperti beberapa kasus peretasan sebelumnya, si peretas telah mengubah tampilan laman muka situs web (deface) Dewan Pers menjadi berwarna hitam.

Selain itu, di halaman utamanya terdapat gambar yang mirip burung garuda dan sebuah tulisan berwarna merah, yang berisi pesan mengenai kondisi Indonesia, yang menurut si peretas, tengah terpecah.

Adapun pesan dari si peretas sebagai berikut:

Ketika garuda kembali terluka karena provokasi mahkluk durjana.

Ketika semboyan "Bhineka Tunggal Ika" kembali terabaikan karena aksi okum yang mengatasnamakan agama.

Ketika ayat-ayat suci jadi bahan perdebatan oleh orang-orang yang merasa memiliki surga. Ketika perjuangan pahlawan kemerdekaan sudah dilupakan begitu saja oleh merdeka yang merasa paling berjasa.

Tolong hentikan semua perpecahan ini tuan.

Negaraku, bukan negara satu agama atau milik kelompok perusak adat budaya, juga bukan milik satu golongan.

#Damailahindonesiaku #JayalahBangsaku #Kitaindonesia

M2404 2017

(Jek/Isk)

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya