Liputan6.com, Jakarta Penggunaan perangkat Virtual Reality (VR) yang terlalu lama kerap membawa rasa mabuk setelahnya.
Rasa mabuk itu sering disebut sebagai motion sickness. Biasanya pengguna merasakannya setelah melalui berBagai petualangan gim yang aktif atau terlalu lama penggunaan perangkat.
Baca Juga
Ahli otoneurologi di Division of Vestibulan Disorder at Mass Eye and Ear, Adrian Priestol menjelaskan penyebab adanya motion sickness tersebut.
Advertisement
"Dalam kasus VR, ketidaksesuaian sensorik adalah kebalikannya: Stimulasi visual mengirimkan sinyal ke otak bahwa orang tersebut sedang bergerak, sedangkan sinyal organ keseimbangan menunjukkan bahwa orang tersebut tidak bergerak," tuturnya, seperti dikutip dari Wired, Minggu (2/5/2021).
Memang, beberapa kasus cerita dalam gim, memberikan pengalaman yang penuh dengan aksi.
Wajar Terjadi
Sementara itu, Manager R&D Tapptic, Almar Suarez mengatakan motion sickness sangat wajar terjadi pada pengguna VR.
Faktor lainnya, bisa juga karena frekuensi gambar yang terlalu rendah.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi sensasi motion sickness ini.
Pertama, pastikan lensa perangkat bersih dan jarak interpupiler diatur dengan jarak yang benar. Jika bingung pada pengaturan perangkatnya, untuk beberapa gim, tersedia pengaturan yang sesuai dengan kemampuan pandangan pengguna.
Terkait kemampuan, PC yang mendukung frame rate tinggi tentunya akan membuat permainan VR semakin nyaman. Jadi, sebisa mungkin menggunakan perangkat yang memang mumpuni.
Advertisement
Penggunaan Perangkat
Selain itu, pastikan juga penggunaan perangkat VR sesuai dengan yang dianjurkan. Tidak terlalu longgar atau pun terlalu kencang. Ini akan memengaruhi tekanan dan wilayah pandang penggunanya.
Suarez mengatakan, memilki lahan bermain khusus juga dapat membuat pemain semakin nyaman. Contohnya, dengan lingkungan khusus, pengguna akan lebih bebas menggerakkan seluruh tubuhnya sesuai dengan visual yang ditayangkan gim VR.
Jadi, hal itu akan mengurangi motion sickness yang terjadi pasca-penggunaan VR.
Pengaturan lainnya yang berpengaruh adalah penggunaan kontrol toggle ibu jari untuk menoleh. Suarez memandang, menoleh atau menggerakkan badan untuk beberapa aksi lebih disarankan daripada membatasi gerak tubuh ketika menggunakan VR.