Nama Mirip, Pinterest Gugat Situs China

Pemilik domain asal China menggunakan puluhan nama domain yang mirip dengan pinterest.com, antara lain pintesrest.com dan pinterest.es.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 02 Okt 2013, 16:46 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2013, 16:46 WIB
pinterest-131002c.jpg

Hak cipta terkait penggunaan nama, logo dan sejumlah aksesoris lain kerap melekat dan identik dengan satu brand. Sehingga tidak mengherankan jika penggunaan nama yang sepintas mirip kerap membuat pihak yang sudah lebih dahulu menggunakan merasa geram.

Hal inilah yang saat ini tengah menimpa Pinterest, yang merasa geram dengan pelanggaran cyber yang ditemui di beberapa domain asal China. Saat ini Pinterest diketahui telah mendaftarkan tuntutan kepada Qian Jin, pemilik nama domain asal Nanjing, China ke Pengadilan Distrik Amerika Serikat di San Fransisco pekan lalu.

Menurut yang dilansir laman CNet, Rabu (2/10/2013), dalam tuntutannya Pinterest menyebut Jin telah menggunakan puluhan nama domain yang sangat mirip dengan pinterest.com. Situs yang dimaksud antara lain pintesrest.com dan pinterest.es.

Penggunaan nama domain yang mirip ini kerap membingungkan, selain itu juga tidak ada afiliasi dengan pihak Pinterest. Selain itu secara tidak langsung pemilik domain tersebut telah mengambil keuntungan dari popularitas Pinterest.

Terdakwa (Jin) telah terlibat dalam pola yang melanggar karena menggunakan layanan web yang telah menjadi merek dagang perusahaan lain. Jin, sebagai terdakwa diketahui juga menggunakan nama domain terkenal lain seperti Google, Facebook, Twitter, Foursquare, Instagram, Etsy, Evenbrite, Hotmail, Hulu, Spotify, Quora, Square, dan Zynga.

Pelanggaran yang juga dikenal dengan istilah cybersquatting ini memang bukan pertama kali terjadi di dunia siber. Cybersquatting merupakan pelanggaran atas penggunaan domain dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari merek dagang orang lain (mendompleng popularitas situs lain dengan menggunakan nama yang sepintas sama untuk mengecoh pengguna internet).

Sebelumnya Pinterest juga tengah memperjuangkan logo 'P' yang juga memiliki desain serupa dengan sosial media Path. Hingga kini keduanya diketahui tetap ngotot menggunakan logo 'P' versi masing-masing perusahaan. (vin/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya