Beda RI dengan Negara Maju Soal Harga Pangan

Pemerintah terus berupaya mengendalikan harga bahan kebutuhan masyarakat jelang masuknya bulan Ramadan.

oleh Septian Deny diperbarui 26 Mei 2015, 14:26 WIB
Diterbitkan 26 Mei 2015, 14:26 WIB
Segera Beli Daging Sapi Sebelum Mahal
Seorang pedagang memotong daging sapi menjadi bagian yang lebih kecil, Pasar Senen, Jakarta, Rabu (25/6/2014) (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil mengatakan pemerintah terus berupaya mengendalikan harga bahan kebutuhan masyarakat jelang masuknya bulan Ramadan.

Dia mengungkapkan, beberapa komoditas pangan yang akan menjadi perhatian pemerintah jelang bulan Ramadan antara lain beras, daging dan gula.

"Ini kita kontrol terus yang penting ada suplai seperti beras, gula, daging karena yang menentukan harga itu supply dan demand. Kalau namanya tiap tahun ini kan namanya tradisi. Tetapi kita mencoba di lebaran ini kami akan berikan perhatian khusus," ujarnya di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2015).

Menurutnya, pola kenaikan harga komoditas pangan yang terjadi di Indonesia dengan negara maju jauh berbeda. Di negara maju, ketika periode tertentu seperti tahun baru dimana permintaan meningkat, harga malah turun. Sedangkan di Indonesia terjadi sebaliknya.

"Kalau di negara maju itu, di waktu tahun baru harganya turun karena suplainya banyak. Kita ini dianggap selama ini lebaran malah naik. Ini akan kita kontrol," lanjutnya.

Oleh sebab itu, pemerintah akan mengatur strategi agar suplai tetap lancar saat permintaan tinggi. Dengan demikian diharapkan tidak terjadi kenaikan harga.

"Terutama suplai, kalau suplainya lancar maka harga akan terkontrol. Kalau harga barang itu dimana permintaan banyak tapi volume sedikit itu akan naik. Untung sedikti boleh. Kalau permintaan tinggi, supply kita tambah," tandasnya. (Dny/Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya